Ekspor Mangga Jawa Barat ke Jepang Terkendala Hama

Jepang punya standarisasi ekspor yang tinggi

Bandung, IDN Times - Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana mengekspor mangga gedong gincu ke Jepang. Sayangnya, rencana ekspor ke Negeri Sakura ini harus terkendala masalah hama.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih mengatakan, rencana ekspor mangga gedong gincu ke Jepang ini ditargetkan mencapai 50 ton, dan akan terus meningkat di tahap berikutnya.

"Keinginan itu sekitar 50 ton di awal," ujar Noneng, Kamis (21/3/2024).

1. Jepang memberi banyak syarat yang harus ditempuh

Ekspor Mangga Jawa Barat ke Jepang Terkendala Hamabuah mangga gedong gincu khas Indramayu (dok. pribadi/Jubaedah Haryani)

Ekspor mangga gedong gincu ke Jepang tidaklah mudah. Banyak syarat yang harus ditempuh, salah satunya soal lalat buah. Dia mengatakan, Jepang tidak ingin ada lalat buah menempel pada mangga yang di ekspor.

"Kriterianya tidak ada lalatnya. Tapi nanti juga pascapanen, dibawanya suka dalam keranjang dan penyok, itu yang harus di-treatment. Kalau masalah ekspornya kami bantu," katanya.

2. Jabar sudah ekspor mangga ke timur tengah

Ekspor Mangga Jawa Barat ke Jepang Terkendala HamaMangga gedong gincu terkenal akan kecantikan kulitnya (agroindonesia.co.id)

Sebenarnya ekspor mangga sudah dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat ke negara lainnya di luar Jepang. Namun, jenis mangga yang di kirim ke luar negeri bukanlah gedong gincu, sehingga dia memastikan ekspor ini bukan merupakan hal yang baru pertama kali.

"Kami sudah (ekspor) ke Arab, Qatar, Oman gitu, dan bukan gedong gincu saja tapi mangga lainnya," ucapnya.

3. Pj Gubernur Jabar sambut baik ekspor mangga gedong gincu

Ekspor Mangga Jawa Barat ke Jepang Terkendala HamaPenjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara itu Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, pemerintah Jepang per Februari tahun ini menerbitkan surat mengenai diperbolehkannya komoditas mangga gedong gincu asal Jabar dikirim ke Negeri Sakura.

Surat itu terbit setelah dilakukan kajian komprehensif, riset, dan uji bebas lalat buah Bactrocera Occipitalis sebagaimana disyaratkan oleh Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang bersama Badan Karantina Pertanian (Barantan) RI.

"Potensinya besar, mudah-mudahan ini membuka buah-buahan lainnya untuk juga jadi komoditas ekspor. Tentunya harus dijaga kualitas dan mutu, sekalipun nanti sudah diekspor harus tetap dijaga mutunya karena kalau tidak akan menurunkan kepercayaan pembeli," katanya.

Sementara itu Ketua Tim Prasarana dan Sarana Standar Badan Karantina Indonesia Maman Suparman menuturkan bahwa survei yang dilakukan tim riset telah membuktikan lalat buah tidak ditemukan pada mangga gedong gincu Jabar.

"Tanggal 12 Februari kami mendapat surat dari Jepang yang menyatakan dari hasil penelitian bahwa lalat buah tidak ada di Jawa Barat," kata Maman Suparman.

"Jepang telah menawarkan proposal baru. Negara ini menyatakan bahwa Indonesia boleh mengekspor mangga gedong saja dan hanya dari Jabar. Ini baru dari Jawa Barat saja, dari yang lain belum," tambahnya.

Baca Juga: Disparbud Jabar: Pantai Karang Papak Bakal Jadi Destinasi Premium

Baca Juga: Perusahaan di Jabar Wajib Bayar THR H-7 Sebelum Lebaran

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya