Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-Yana

Persoalan pandemik dinilai paling menantang

Bandung, IDN Times - Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial - Yana Mulyana telah dua tahun menjalankan roda pemerintahan. Tepat pada 20 September, keduanya memimpin untuk menjadikan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis.

Namun, di penghujung dua tahun kepemimpinan Oded-Yana, pandemik COVID-19 menghadang hampir seluruh pembangunan strategis di Kota Bandung. Karena itu, Oded mengaku, untuk menyelesaikan janji politiknya kepada masyarakat Bandung, penanganan COVID-19 menjadi salah satu tugas tambahan pekerjaan yang cukup berat.

Lalu, apa saja yang sudah dilakukan Oded-Yana selama dua tahun memimpin Kota Bandung? Yuk simak refleksi dua tahun kepemimpinan Oded M Danial dan Yana Mulyana di bawah ini.

1. Penanganan COVID-19 menjadi salah satu tugas paling berat

Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-YanaIDN Times/Humas Bandung

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku, selama memimpin Kota Bandung bersama wakilnya Yana Mulyana telah berhasil menjalankan program pembangunan yang dijanjikan kepada masyarakat. 

Setidaknya, ada tiga proyek strategis yang terus digenjot Oded-Yana untuk menjadikan Kota Bandung Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis. Ketiga prorek itu adalah penanggulangan sampah melalui program KangPisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan), mengatasi kemacetan dengan membangun dua flyover atau jembatan layang, serta penanganan banjir.

Namun, Oded mengakui, dari proyek strategis itu ada beberapa program yang tertunda pembangunannya akibat munculnya pandemik COVID-19. Wabah virus corona yang melanda Indonesia, termasuk Kota Bandung membuat pemerintah kota (pemkot) melakukan perubahan kebijakan strategis melalui penanganan COVID-19.

Oded menyebutkan, selaras dengan pemerintah provinsi dan pusat, Pemkot Bandung ikut menanggulangi penyebaran COVID-19 dengan membentuk Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan kini berubah menjadi Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

"Dampak yang ditimbulkan dari CIVUD-19 ini sangat luar biasa. Tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan namun juga masalah sosial dan ekonomi," kata Oded dalam  keterangan resmi yang diterima IDN Times di kegiatan Bandung Menjawab, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Pengamat: 2 Tahun di Tangan Oded-Yana Pembangunan Bandung Terlalu Slow

2. Oded-Yana menjamin pembangunan strategis tetap menjadi fokus di masa pandemik

Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-YanaIDN Times/Humas Bandung

Oded menyebutkan, Pemkot Bandung akan terus menyelesaikan tugas dan janji politik yang belum terpenuhi selama kepemimpinannya saat ini. Terutama di masa pandemik COVID-19.

Dia mengaku, bersama wakilnya akan terus berupaya membangun dengan sejumlah strategi yang sudah dirancang untuk mewujudkan visi dan misi Kota Bandung.

"Tentunya kami tidak berdiam diri. Langkah strategis sudah disiapkan untuk menghadapi pandemik yang belum tahu kapan akan selesai," ujar dia.

"Penghijauan yang dipadukan dengan peran perbaikan iklim, pengendalian banjir, kawasan interaksi sosial, wisata, konservasi, edukasi, ketahanan pangan, olahraga, pusat aktualisasi diri dan penggerak ekonomi kerakyatan," tambah Oded.

Pekerjaan berat ini membuat Oded-Yana mengajak seluruh masyarakat untuk berkolaborasi memujudkan mimpi secara bersama. Menjalin kolaborasi antara pemerintah dengan komunitas, pemerintah dengan pemerintah yang lain, pemerintah dengan dunia usaha, antara OPD di dalam pemerintah atau bahkan bauran dari semuanya. 

3. Alokasi program berdasarkan visi misi tetap jadi prioritas

Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-YanaIDN Times/Humas Bandung

Dua tahun Oded-Yana memimpin Kota Bandung, DPRD telah menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Bandung 2020 sebesar Rp6,035 triliun. Meski nilainya mengalami penurunan sebesar Rp1 triliun dibandingkan APBD-P tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,1 triliun, Oded berjanji pengurangan tersebut tidak akan menghalangi alokasi anggaran prioritas dasar.  

“Memang ini karena dampak ketika ada COVID-19,” ucap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai rapat paripurna Perubahan APBD di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin, 21 September 2021.

Oded mengungkapkan, pandemik COVID-19 memang telah mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Utamanya, pendapatan dari sektor pajak daerah.

“Bandung itu kota kuliner, kota jasa. Jadi itu pajak yang riweuh (susah), penurunan sampai 60 persen,” akunya.

Meski begitu, Oded menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan menyerah begitu saja dengan capaian target pendapatan yang hanya terpenuhi 40 persen. Pihaknya akan terus mendongkrak pendapatan dari sektor pajak.

Oded menegaskan, Pemkot Bandung tetap mengalokasikan anggaran layanan dasar bagi masyarakat Kota Bandung dengan maksimal. Bahkan, mampu memenuhi alokasi minimum 20 persen untuk sektor pendidikan dan 10 persen untuk kesehatan sesuai dengan amanat UUD.

“Tapi Alhamdulillah yang terpenting sampai hari ini struktur anggaran kita keberpihakan kepada pendidikan dan kesehatan di atas amanat perundang-undangan,” katanya.

4. Sukses jalankan KangPisman, raih WTP, hingga chikenisasi

Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-Yana(Oded M. Danial saat ditanya KPK di Sahabara Kota Bandung) IDN Times

Tahun 2020, menjadi masa-masa sulit bagi bangsa Indonesia, termasuk Kota Bandung dalam menjalankan sejumlah program pembangunan. Pandemik COVID-19 dinilai menjadi penghalang dalam denyut pembangunan yang sudah direncanakan.

Kendati demikian, Oded-Yana mengklaim, sejumlah program Kota Bandung sudah berhasil dijalankan dan sukses walaupun di bawah segala keterbatasan. Salah satunya, Kota Bandung tetap mampu mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 29 Juni 2020 lalu. Ini merupakan kali kedua secara beruntun Pemkot Bandung meraih penilaian WTP dari BPK.

“Ini merupakan bukti kerja bersama seluruh elemen yang ada di Pemkot Bandung. Semoga kita bisa terus mempertahankannya," kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial ketika itu.

Di bidang lainnya, program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) juga tetap terus bergulir. Sejak Oded mencanangkan Kang Pisman pada 17 Oktober 2018, kini telah hadir 1.900 relawan dan 119 komunitas Balad Kang Pisman.

Oded mengungkapkan, program Kang Pisman ini sudah mampu mengurangi persoalan sampah di lingkungan rumah tanpa harus menumpuk di tempat pembuangan sampah sementara (TPS).

"Kami baru saja menunjuk Kelurahan Sukamiskin dan Kelurahan Cihaurgeulis sebagai percontohan untuk metode waste to food. Yaitu metode pengelolaan sampah dapur menjadi pupuk, kompos basah dan kering. Lalu, pupuk atau kompos kembali lagi ke alam untuk menyuburkan tanaman," ungkap Oded.

Selain Kang Pisman, program unggulan lain yang sempat menjadi perhatian yaitu pembagian anak ayam (chikenisasi) dan bibit cabai. Meski tengah pandemik, Pemkot Bandung tetap menyiapkan 10.000 ekor anakan ayam atau Day Old Chik (DOC) pada tahun 2020 ini.

"Program pembagian anak ayam ini merupakan bagian dari membangun sumber daya manusia Kota Bandung yang masagi. Program ini tingkat keberhasilannya mencapai 85-90 persen. Perguruan tinggi pun ikut membantu program ini," tuturnya.

5. Warga dan pengamat menilai kinerja Oded-Yana selama dua tahun masih terlihat lambat

Dua Tahun Memimpin Kota Bandung, Ini Tugas Terberat Oded-YanaProf. Dr. H. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si., M.H.

Keberhasilan Oded-Yana dalam memimpin Kota Bandung selama dua tahun terakhir ternyata masih dinilai sebagian pihak belum berjalan maksimal. Pengamat Kebijaksanaan Publik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menilai, selama dua tahun memimpin, Oded-Yana masih ada persoalan masyarakat yang belum dituntaskan. Menurutnya, semua hal tersebut memang kebutuhan akseleratif.

"Artinya persoalan pokok Kota Bandung, apalagi soal pandemik, kemacetan, disparitas dan pengentasan kemiskinan di perkotaan termasuk pendidikan itu harus di akseleratif," ujar Cecep saat dihubungi, Senin (21/9/2020).

Selain akseleratif, Cecep mengatakan, soal keterlibatan publik juga harus banyak dilakukan oleh Oded-Yana, Kota Bandung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Jawa Barat, pembangunan harus dapat dirasakan oleh semua golongan.

"Pak Oded jangan selow, harus gereget, karena ini Ikon Kota Bandung harus "ngabret". Sehingga pembangunan di Kota Bandung bisa terasa di semua kalangan," kata dia.

Baca Juga: Oded-Yana Impikan Bandung Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya