Dua Bobotoh Wafat di GBLA, Ridwan Kamil Beri Tiga Catatan Penting

Catatan Ridwan Kamil salah satunya untuk kepolisian

Bandung, IDN Times - Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil turut memberikan tiga catatan atas insiden membludaknya penonton saat laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya hingga menewaskan dua orang bobotoh, Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup di Stadion GBLA, Jumat (17/6/2022) malam.

Peristiwa yang menewaskan dua orang Bobotoh itu, kata Emil, merupakan insiden yang perlu dievaluasi oleh berbagai pihak. Dia juga turut menyampaikan duka cita pada dua orang bobotoh asal Bandung dan Bogor itu.

"Saya sudah mengucapkan duka cita secara mendalam harus jadi evaluasi, pertama untuk bobotoh kalau tidak punya tiket, jangan datang. Ikutilah aturan, hidup ini harus selalu ikut aturan," ujar Emil di Sumedang, Senin (20/6/2022).

1. Ridwan Kamil menduga banyak penonton tanpa tiket bisa masuk stadion

Dua Bobotoh Wafat di GBLA, Ridwan Kamil Beri Tiga Catatan PentingFoto udara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/7/2020) (ANTARA Foto/Raisan Al Farisi)

Catatan pertama, Emil menjelaskan, peristiwa ini seharusnya bisa saja dicegah karena tiket yang sudah disediakan oleh panitia sudah diatur sesuai ketentuan laga. Namun, dengan banyaknya masyarakat yang tidak tertib, akhirnya jumlah penonton pun membludak.

"Ini adalah contoh kalau hidup tidak ikut aturan, tiketnya hanya 15 ribu yang datang lebih dari itu. Berarti banyak yang datang tidak pakai tiket. Itu saja sudah salah," ungkapnya.

2. Polisi harus contoh PON Papua

Dua Bobotoh Wafat di GBLA, Ridwan Kamil Beri Tiga Catatan PentingRatusan suporter yang tak bisa masuk ke dalam stadion, terpaksa menonton pertandingan Persib vs Persebaya di parkiran kendaraan Pintu Biru Stadion GBLA. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Catatan kedua, selain masalah ticketing, Emil juga melihat soal pengamanan. Menurutnya, kepolisian pada laga kemarin seharusnya bisa melakukan antisipasi membludaknya penonton dari luar stadion.

"Kedua evaluasi pengamanan, masukan dari saya lain kali kalau di GBLA dicegatnya itu jauh-jauh dari stadionnya. Jadi kayak berlapis, kayak di PON Papua berlapis-lapis, dari ujung jalannya bagi yang gapunya tiket sudah gak boleh mendekati. Yang mendekati (stadion) itu yang punya tiket," tuturnya.

Pada laga kemarin, Emil melihat bahwa banyak penonton yang datang justru tidak membawa tiket bisa dengan mudah masuk ke Stadion GBLA.

"Jangan kayak kemarin saya lihat yang gak punya tiket bisa megang gerbang GBLA. Itu udah bocor menurut saya, harusnya dari jauh-jauh, sekian kilometer. Orang yang tidak bertiket sudah gak boleh masuk, sehingga tidak terjadi seperti yang tidak diinginkan," katanya.

3. Tidak selayaknya ada korban jiwa dalam sepak bola

Dua Bobotoh Wafat di GBLA, Ridwan Kamil Beri Tiga Catatan Penting

Emil berharap, peristiwa meninggalnya dua bobotoh tidak terulang dalam laga Piala Presiden yang tengah berlangsung atau liga lainnya yang akan datang. Menurutnya, sepak bola harus jadi pemersatu bukan untuk menimbulkan korban jiwa.

"Ketiganya saya turut berduka cita dan saya sudah kirim bunga duka juga pada dua korban dari Kota Bandung dan Bogor. Mudah-mudahan tidak terulang lagi, karena buat apa bersepak bola kalau harus mengorbankan nyawa manusia. Menurut saya tidak selayaknya kita hidup seperti itu," kata dia.

Baca Juga: Umuh Muchtar: Almarhum Ahmad Solihin Beli Tiket, Dia Bobotoh Sejati

Baca Juga: Habis Oksigen dan Sulit Nafas Penyebab Dua Bobotoh Wafat di GBLA

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya