DPRD Jabar Beberkan Penyebab Kelangkaan Tabung Oksigen Rumah Sakit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kelangkaan tabung oksigen banyak di alami rumah sakit di Jabar. Penyebab kelangkaan itu diduga akibat fenomena masyarakat yang membeli tabung oksigen secara langsung untuk isolasi mandiri.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat, Asep Wahyu Wijaya mengatakan, DPRD Jabar sempat mengadakan rapat dengan Pemprov Jabar mengenai kelangkaan ini dan hasilnya kelangkaan terjadi karena adanya regulasi suplayer.
"Oksigen ini ternyata seperti tabung gas, ada pemilahan zona. Jadi misal ada suplayer atau distributor, dia hanya bisa Depok ya Depok aja, jadi perusahaan hanya bisa suplay di kawasan itu," ujar Asep saat dihubungi, Senin (5/7/2021).
1. Regulasi baru tentang distribusi tabung oksigen harus dilakukan
Asep menuturkan, regulasi penyediaan tabung oksigen di daerah ternyata membuat sulit untuk distributor menambah ketersediaan. Menurutnya, kondisi ini yang membuat tabung oksigen di rumah sakit mengalami kelangkaan.
"Jadi perlu regulasi baru, misal Depok ini kurang, Bandung ada, jadi bisa langsung disuplay itu harus ada regulasi yang memudahkan distribusinya," jelasnya.
2. Selama regulasi tidak berubah kelangkaan tabung oksigen akan terjadi di Jabar
Ketika regulasi masih belum ada perubahan, Asep bilang, kelangkaan akan terus terjadi, dan penanganan di wilayah yang sangat membutuhkan tabung oksigen akan sulit dilakukan pemerintah.
"Saya khawatir ada berapa kendala yang harus kita suplay, ini kan problem, misalkan, saya mencoba bercermin pada tabung gas masak ini, pangkalan di daerah itu kan dibatasi," jelasnya.
3. Masyarakat mengantre membeli oksigen merupakan fenomena baru
Belum lagi, saat ini terjadi fenomena masyarakat yang bisa langsung membeli oksigen secara pribadi. Asep mengatakan, regulasi pembelian tabung oksigen ini harusnya bisa lebih difahami oleh masyarakat.
Sepengetahuan Asep, tabung oksigen ini hanya diizinkan dibeli untuk kebutu rumah sakit. Namun, saat ini justru banyak masyarakat yang membeli secara langsung.
"Ini tabung oksigen orang bisa antre kayak beli tabung gas, ini kan fenomena yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Orang antre beli oksigen, sedangkan oksigen ini terbatas, saya kira fenomena ini tidak bisa diantisipasi cepat," katanya.
4. Jabar tidak kekurangan distributor oksigen
Asep menambahkan, Jabar bisa dikatakan tidak kekurangan tabung oksigen, karena distributor sudah mencukupi bahkan bisa mengirim ke luar daerah. Hanya saja, regulasi ini yang harus diperbaiki oleh pemerintah pusat, provinsi dan daerah.
Kita tidak ada kendala soal produksi, tetapi ke regulasi. Kita sekarang bisa gak jual bebas tabung oksigen?, saya belum tau nih regulasi di Pemprov apa nasional, jadi tidak bisa di potret hanya dari Jabar," kata dia.
Baca Juga: IDI Jabar Minta Pemprov Jabar Perhatikan Pasokan Oksigen Rumah Sakit
Baca Juga: Dirugikan PPKM Darurat, APPBI Jabar: Kami Hanya Bisa Pasrah!