DPD Golkar Jabar Dukung Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat memberikan dukungannya untuk Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum definitif pengganti Airlangga Hartanto yang kini sudah mengundurkan diri.
Kabar pemberian dukungan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris DPD Jawa Barat, MQ. Iswara pada awak media di Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (15/8/2024).
"Kami ketahui bahwa Plt Ketua Agus Gumiwang tidak maju dan dukungan memang teman-teman ketua DPD Provinsi itu sudah memberikan dukungan pada Pak Bahlil. Iya termasuk Jabar. Saya jawab tegas termasuk Jawa Barat (mendukung Bahlil)," ujar Iswara.
1. Dukungan diberikan hingga tingkat kabupaten kota
Iswara menuturkan, kabar Plt Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita tidak akan maju dalam Munas Partai Golkar sudah disampaikan pada beberapa hari kemarin. Dia menegaskan pengurus Golkar di tingkat kabupaten kota di Jabar juga akan satu suara mendukung Bahlil.
"Kabupaten dan kota tentunya Mutatis Mutandis dengan provinsinya, biasanya itu akan memberikan dukungan seirama dengan dukungan provinsinya," katanya.
2. Idrus Marham klaim sudah ada 34 dukungan DPD untuk Bahlil
Sebelumnya kabar dukungan DPD untuk Bahlil disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Partai Golkar, Idrus Marham. Dia mengklaim 34 DPD Partai Golkar sudah mendukung Bahlil Lahadalia untuk menjadi Ketua Umum.
Dia mengatakan, dukungan sudah disampaikan dalam bentuk surat. Namun, ketika diminta menunjukkannya, Idrus mengaku tak memiliki dokumen tertulis tersebut.
"Yang real (dukungan DPD) kalau gak salah sudah ada 34. Sisanya menyusul (memberi dukungan). Ini hanya masalah teknis saja," ujar Idrus di daerah Matraman, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2024).
"Dukungannya dalam bentuk surat mencalonkan Bahlil sebagai ketua umum pengganti Airlangga, tapi dukungan itu tidak disampaikan lewat saya. Saya ini kan bukan siapa-siapa," katanya.
Namun, ia mengaku yakin dengan informasi yang disampaikannya, lantaran para Ketua DPD di Golkar merupakan juniornya di partai. Sesuai aturan Golkar, nominasi pengajuan calon ketua umum disampaikan melalui musyawarah nasional.
Semula, sudah ditentukan Munas Golkar digelar pada Desember 2024, tetapi agenda tersebut bisa diadakan lebih awal menyusul pengunduran diri Airlangga Hartarto.
3. Bahlil dinilai kader berprestasi
Ketika IDN Times tanyakan mengapa para Ketua DPD memilih mendukung Bahlil, Idrus menyebut salah satunya karena Menteri Investasi itu adalah representasi pengurus daerah yang bisa menjangkau hingga pusat.
Idrus pun menampik Bahlil tidak sesuai aturan untuk bisa maju sebagai calon ketua umum. Sebab, hingga kini Bahlil masih memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar.
"Kiprah Bahlil kan sudah jelas. Alasan kedua, ia juga jelas masih jadi kader, ketiga ia kader berprestasi, keempat komunikasinya jelas. Kelima, ia lahir dalam proses sehingga dianggap sepatu miring dengan posisi yang ada saat ini dianggap bisa jadi perekat," kata Idrus.
Baca Juga: Koalisi PDIP-PKB di Pilgub Jabar Jadi Alarm Bahaya untuk KIM
Baca Juga: PDIP dan PKB Sepakat Usung Ono Surono-Acep Adang di Pilgub Jabar