Diskominfo Jabar Temukan Ancaman Serangan Siber dari Berbagai Negara

Ancaman terjadi setiap detik

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menemukan banyak ancaman serangan siber dari berbagai negara terhadap pusat data. Kepala Diskominfo Jawa Barat, Ika Mardiah mengatakan, waktu ancaman serangan ini terjadi hampir setiap detik.

"Setiap detik selalu ada (ancaman serangan siber), dari berbagai negara. Itu diidentifikasi IP-nya serangan terus menerus ke pusat data Jabar dan tentunya teman-teman memberikan analisis dan laporan tiap pekan," ujar Ika di Bandung, Selasa (2/7/2024).

1. Banyak pengunjung mencurigakan di beberapa situs milik Pemprov Jabar

Diskominfo Jabar Temukan Ancaman Serangan Siber dari Berbagai NegaraIlustrasi (Pinterest)

Salah satu yang sering menjadi incaran para hacker yaitu situs resmi Pemprov Jabar. Menurutnya, banyak oknum mencurigakan yang mencoba membobol dan melakukan pencurian data setia detiknya. Dia menyatakan kondisi ini sudah tidak normal.

"Contoh ke web Portal Jabar Prov Jabar itu dalam hitungan detik sekian ribu pengunjung mencurigakan yang coba akses, itu udah gak normal," ujarnya.

2. Ancaman dari berbagai negara

Diskominfo Jabar Temukan Ancaman Serangan Siber dari Berbagai NegaraCnn

Oknum yang mencoba membobol pusat data Jabar sendiri tidak hanya berasal dari dalam negeri saja. Ada beberapa alat IP ditemukan dari negara-negara di Eropa dan di Asia, sehingga dia memastikan akan memperketat keamanan pusat data.

"Berbagai negara, Rusia, Jepang Amerika China, Vietnam, Kamboja, Singapura ada (mencoba melakukan serangan siber pusat data Jabar)," katanya.

3. Backup data dilakukan setiap hari

Diskominfo Jabar Temukan Ancaman Serangan Siber dari Berbagai Negarailustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemprov Jabar juga melakukan berbagai langkah mitigasi serangan siber. Ika mengatakan, langkah ini seperti memperkuat SDM tim keamanan data hingga melakukan backup data setiap harinya. Langkah ini juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan lainnya.

"Backup data itu wajib. Harus ada. Bukan soal kena hack, tapi juga mitigasi dari kalau terjadi bencana," kata dia.

Sebelumnya, Ika mengatakan data Pemprov Jabar aman dari ransomware yang kini menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Hal ini dikarenakan Pemprov Jabar memiliki penyimpanan data sendiri dan tidak menitipkan data di PDNS.

"Kami sudah ada di CSIRT-nya ya, jadi computer security incident response team, kami terus setiap jam bahkan hari libur pun terus menjaga keamanannya. Jadi ada security operation room, di mana kita melihat semua aplikasi yang disimpan di data center kami," katanya, Senin (1/7/2024).

Baca Juga: Tak Disimpan di PDN, Data Pemprov Jabar Aman Dari Ransomware

Baca Juga: Pengguna Password Serangan Ransomware ke PDNS Sudah Diketahui

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya