Disabilitas Netra di Bandung Minim Dapatkan Informasi Soal COVID-19  

Banyak disabilitas netra yang termakan hoax virus Corona

Bandung, IDN Times - Di tengah Pandemi virus corona (COVID-19), disabilitas netra Kota Bandung mengaku kesulitan mengakses informasi yang tepat. Bahkan, tidak jarang beberapa para disabilitas netra ini mendapatkan informasi bohong atau hoax.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Alumni Wyata Guna, Suhendar saat dihubungi IDN Times, melalui telepon genggam, Senin (30/3).

1. Sosialisasi pencegahan Corona belum menyasar disabilitas netra

Disabilitas Netra di Bandung Minim Dapatkan Informasi Soal COVID-19  Ilustrasi isolasi mandiri.Pexels.com/cottonbro

Suhendar menuturkan, saat ini akses informasi soal sosialisasi pencegahan COVID-19 masih belum menyasar disabilitas netra Kota Bandung, bahkan beberpanya ada yang masih kesulitan mendapatkan informasi valid soal Corona.

"Update informasi COVID-19 di Kota Bandung, saat ini teman-teman sudah menggunakan gadget dan bisa akses bisa berbagai berita, cuma masih belum bisa bedakan mana asli dan hoax," ujarnya.

 

2. Pikobar menjadi patokan disabilitas netra Kota Bandung

Disabilitas Netra di Bandung Minim Dapatkan Informasi Soal COVID-19  Pikobar (Tangkapan Layar Aplikasi Pikobar)

Suhendar mengatakan, informasi yang diakses oleh teman-teman disabilitas netra Kota Bandung masih melalui Pikobar, namun beberapa kali masih banyak informasi yang masuk dan ternyata hoax. Seperti contoh video Gubernur Jabar yang menyatakan akan Lockdown ternyata keliru.

"Kalau Pikobar sudah update cuma disamping itu kan ada bersipat video. Terkait tuna netra ini banyak hoax daripada aslinya," ungkapnya.

3. Informasi hoax dapat membuat takut disabilitas netra

Disabilitas Netra di Bandung Minim Dapatkan Informasi Soal COVID-19  Berbagai sumber/artwork by. IDN Times

Disamping itu, Suhendar menjelaskan, kondisi informasi pencegahan COVID-19 yang tidak valid membuat teman disabilitas netra merasa panik dan takut. Seperti, ada seorang tunanetra yang tidak mau dibantu menyebrang jalan lantaran diminta untuk tidak bersentuhan dan menjaga jarak untuk mencegah penularan COVID-19.

"Kondisi informasi tentang hal yang harus dilakukan bagi temen tunanetra ada ketakutan yang lebih seperti orang mau membantu kita dan akhirnya saling curiga. Ada dampak saling ketkutan," tuturnya.

4. Disabilitas netra ingin mendapatkan informasi tidak simpang siur soal Corona

Disabilitas Netra di Bandung Minim Dapatkan Informasi Soal COVID-19  Ilustrasi. Petugas di samping ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Suhendar menambahkan, ada baiknya pemerintah Kota Bandung dan Pemprov Jabar bisa mempermudah akses informasi atau sosialisasi kepada disabilitas netra di Kota Bandung secara terukur. Minimal ada sumber satu pintu yang lebih terpercaya.

"Kita teman disabilitas minta informasi akurat dan bisa diterima tidak simpang siur dan teman disabilitas netra juga harus fahami walau masih sulit, tapi paling tidak info yang muncul info benar bukan hoax," kata dia.

Baca Juga: Pemkot Bandung akan Tutup Jalan Utama, Lockdown Masih Dipertimbangkan

Baca Juga: Kuota 2.000 Tes Masal COVID-19, Pemkot Bandung Dahulukan Tenaga Medis

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya