Dinkes Kota Bandung: Klaster Keluarga Turun dari 33% Menjadi 20,5%

Penurunan diklaim karena tracing klaster keluarga yang masif

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung menyebutkan kasus klaster keluarga sudah mulai menurun. Penurunan ini diklaim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung berkat trasing yang dilakukan puskesmas pada beberapa waktu lalu. 

Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita menerangkan, penurunan klaster terjadi dari sebelumnya yang berada di angka 33 persen menjadi 20,5 persen. Kemudian, penurunan juga disebabkan karena penanganan karantina pasien positif corona dilakukan terpisah tidak di rumah.

"Penurunan terjadi karena trasing yang ditindaklanjuti dengan karantina. Terakhir itu, klaster keluarga 20,5 persen," kata Rita pada awak media di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (19/10/2020).

1. Ruang isolasi banyak dilakukan di luar rumah

Dinkes Kota Bandung: Klaster Keluarga Turun dari 33% Menjadi 20,5%Suasana Pandemik COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Menurutnya, trasing yang dilakukan Pemkot Bandung pada klaster keluarga berjalan maksimal. Sebab, puskesmas yang berada di wilayah-wilayah kecamatan juga berperan penting melakukan pemantauan terhadap pasien positif corona di salah satu anggota keluarga.

"Teman-teman puskesmas memantau dan memberikan informasi untuk tidak menimbul penularan. Selain itu, isolasinya tidak di rumah (pribadi) itu tapi di rumah isolasi," katanya.

2. Kasus corona menjadi perhatian Pemkot Bandung

Dinkes Kota Bandung: Klaster Keluarga Turun dari 33% Menjadi 20,5%Cnn

Sebelumnya, pada Kamis(24/9/2020) Dinkes Kota Bandung mencatat sebanyak 109 kepala keluarga (KK) dengan total 299 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Temuan ratusan orang itu merupakan trasing yang dilakukan melalui swab test. Dari hasil klaster keluarga itu, mayoritas penderita merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Oded M Danial juga mengatakan bahwa kasus penularan virus corona di Kota Bandung khusunya klaster perkantoran dan keluarga menjadi perhatian Satgas COVID-19 Kota Bandung.

3. Khasus positif aktif virus corona di Kota Bandung ada 192

Dinkes Kota Bandung: Klaster Keluarga Turun dari 33% Menjadi 20,5%pexels.com/cottonbro

Untuk diketahui, melansir dari laman covid19.bandung.go.id pada Senin (19/10/2020) pukul 09:00 WIB. Saat ini, total kasus corona di Kota Bandung sebanyak 1.731 orang. Hingga Senin 19 Oktober 2020, pasien aktif terinfeksi 192 orang.

Dari total 1.731 yang terinfeksi, sebanyak 1.469 orang dinyatakan sembuh dan 70 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

4. Kota Bandung masih menerapkan AKB yang diperketat

Dinkes Kota Bandung: Klaster Keluarga Turun dari 33% Menjadi 20,5%Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Saat ini Kota Bandung juga masih menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Sejumlah sektor ekonomi dan tempat hiburan sudah diberikan relaksasi dengan beberapa aturan terbatas.

Adapun beberapa sektor yang belum diberikan relaksasi yakni, spa dan tempat pijat, area bermain anak dan klinik kecantikan dan beberapa sektor lainnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Forum RW Kota Bandung Pertanyakan Keseriusan Pemkot Jalankan PSBM 

Baca Juga: Dituding Tidak Koordinasi PSBM dengan RW, Ini Jawaban Pemkot Bandung

Baca Juga: Atasi COVID-19 di Bandung, Oded Beri Kewenangan RT/RW Lakukan PSBM

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya