Dinkes Jabar: Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Belum Berdampak

Dampak nyamuk Wolbachia baru terasa setelah 6-7 bulan

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat memastikan uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia di Ujungberung, Kota Bandung belum bisa berdampak signifikan pada pengurangan kasus demam berdarah atau DBD.

Menurut Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setia Wibawa, nyamuk Wolbachia tidak bisa dirasakan dampaknya dalam waktu beberapa bulan saja.

"Nyamuk Wolbachia di Kota Bandung belum berefek. Ini karena perkawinan nyamuk mengandung Wolbachia dengan nyamuk (pembawa DBD) belum banyak. Belum 100 persen," ujar Rochady, Rabu (28/2/2024).

1. Pengembangan nyamuk Wolbachia tidak mudah

Dinkes Jabar: Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Belum BerdampakSejumlah telur nyamuk Aedes aegypti yang ber-Wolbachia sebagai inovasi untuk menekan kasus Demam Berdarah di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Rochady memastikan, memperbanyak nyamuk Wolbachia itu sendiri tidak mudah. Sebab, perkawinan antara nyamuk Wolbachia dan nyamuk lainnya, menurutnya tidak dapat di prediksi. Hanya saja, pemerintah menargetkan perkembangbiakan Wolbachia sampai tujuh bulan.

"Setelah nyamuk kawin silang dan melahirkan anak nyamuk Wolbachia harus tetap di cek populasinya cukup atau tidak. Jadi ini perlu waktu enam sampai tujuh bulan," ucapnya.

2. Tingginya kasus DBD di Jabar bukan karena Wolbachia

Dinkes Jabar: Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Belum Berdampak

Selain itu, Rochady menegaskan, tingginya kasus DBD di Jawa Barat pada awal tahun 2024 ini bukan karena nyamuk Wolbachia yang disebarkan di Ujungberung, Kota Bandung. Menurutnya, kasus DBD yang kini tinggi disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena musim penghujan.

Adapun total kasus DBD di Jawa Barat selama Januari-Februari 2024 mencapai 4.637 orang dan 36 orang diantaranya meninggal dunia.

"Tingginya kasus DBD di Jawa Barat dan Bandung bukan karena Wolbachia. Ini musim hujan," katanya.

3. Wolbachia disebar di 15 RW Kecamatan Ujungberung

Dinkes Jabar: Nyamuk Wolbachia di Ujungberung Belum Berdampak

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung menyebarkan 308 ember berisi telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di 15 RW di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung pada Selasa (31/10/2023).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Jani mengatakan, penyebaran nyamuk itu baru dilakukan satu kecamatan, belum bisa menyebar ke beberapa daerah lainnya.

"Jadi kita coba di satu Kecamatan dulu, di Ujungberung kan ada 5 Kelurahan, kita coba di Pasanggrahan dulu nanti kalau hasilnya bagus kita lanjut ke 4 Kelurahan lainnya," kata Ira.

Baca Juga: Bey Machmudin: Proyek Tol Dalam Kota Bandung Dilanjutkan Tahun Ini

Baca Juga: [FOTO] Dapur Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia untuk DBD di Salatiga

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya