Dinkes Jabar Bakal Periksa Makanan Hajat Maut di Sukabumi

Dinkes Jabar bakal lakukan pemeriksaan epidemiologi

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat bakal melakukan pemeriksaan epidemiologi atas kasus keracunan makanan hajat Kampung Cimangir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa keracunan ini sudah menimbulkan korban meninggal dan ratusan terdampak. Untuk mengetahui lebih dalam penyebab pasti keracunan ini, Dinkes Jawa Barat akan turun tangan.

"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Dinkes Jabar meminta untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa.

1. Sampel makanan hajat akan diambil untuk diperiksa

Dinkes Jabar Bakal Periksa Makanan Hajat Maut di SukabumiIlustrasi keracunan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Melalui langkah itu, kata Rochady, nantinya bisa diketahui jenis bakteri yang menyebabkan warga terdampak ini seperti apa. Kemudian, akan dicari juga sumber penyakitnya apa saja, sehingga penindakan bisa tepat dan obat yang diberikan bisa disesuaikan.

"Jadi nanti diambil sampelnya dari beberapa makanan yang ada untuk dicari sumber bibit penyakitnya, dan gejala gejala yang timbul dari masing masing pasien, juga diambil sampel," ujarnya.

2. Masyarakat diminta waspada saat makan makanan hajat

Dinkes Jabar Bakal Periksa Makanan Hajat Maut di Sukabumiilustrasi orang sedang mencuci tangan (unsplash.com/Clay Banks)

Lebih lanjut, Rochady berpesan agar masyarakat terdampak khususnya warga wilayah Kabupaten Sukabumi bisa lebih berhati-hati dalam memakan hidangan hajat. Selain itu masyarakat juga diminta bisa lebih teliti.

"Hati-hati saat mengosumsi makanan sewaktu hajatan, bila ada perubahan warna atau rasa, tidak dilanjutkan untuk mengkosumsinya," katanya.

3. Diare gerbang awal keracunan, harus segera dicegah

Dinkes Jabar Bakal Periksa Makanan Hajat Maut di SukabumiAlomedika

Adapun jika sudah merasakan gejala awal keracunan seperti diare, Rocahdy menyarankan agar masyarakat bisa lekas memeriksakan ke puskesmas terdekat. Sebab diare bisa berdampak panjang jika dibiarkan begitu saja, terlebih usai memakan makanan tertentu.

"Saat terkena diare sepulang dari hajatan tersebut, hendaknya segera ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan, jangan sampai terjadi dehidrasi berat," kata dia.

Baca Juga: Golkar: Kepastian Bacawalkot Bandung Tunggu Pilgub Jakarta dan Jabar 

Baca Juga: Ormas Kelola Tambang di Jabar, Bey: Kita Tidak Punya Batu Bara

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya