Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLA

Pemkot pindahkan rapid test ke Stadion si Jalak Harupat

Bandung, IDN Times - Sejumlah warga yang tinggal di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung menolak agenda rapid test atau tes cepat virus corona (COVID-19) yang berlangsung, Kamis(2/4). Mereka mendemo agenda tes cepat virus corona untuk 2.948 warga yang rencananya dilakukan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Munculnya penolakan warga ini dimaklumi Pemkot Bandung. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, agenda rapid test untuk ribuan warga di Kota Bandung ini tidak batal. Namun, pemkot memindahkan kegiatan ke Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

"Iya, ada warga yang menolak. Agendanya tidak batal. Tapi, kami pindahkan ke Stadion Jalak Harupat di Kabupaten Bandung," kata Ema di Balaikota, Jalan Wastukencana, Kamis(2/4). 

1. Masa mendesak rapid test tidak digelar di GBLA

Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLAIDN Times/Bagus F

Kapolsek Gedebage, Kompol Oesman Iman membenarkan bahwa kegiatan rapid test yang semula diagendakan Pemkot Bandung di GBLA, kini batal digelar akibat ada desakan massa.

"Ya betul, rapid test Pemkot Bandung di GBLA batal," ujar Oesman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/4).

2. Polisi sebut persiapan rapid test kurang matang

Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLAIlustrasi rapid test. IDN Times/Bagus F

Oesman mengatakan, massa mulai melakukan aksi protes sejak Rabu (1/4) sore hari. Menurutnya, selain ada desakan warga sekitar, persiapan rapid tes juga kurang matang dan terkesan mendadak, warga pun merasa keberatan dengan hal tersebut. Adapun tempat lain yang disiapkan Pemkot Bandung, Ia mengaku, masih belum mengetahui hal tersebut.

"Karena mendadak dan kurang sosialisasi kepada warga sehingga menolak, Kurang tahu tapi katanya mau dialihkan ke tempat lain. Kemarin sore demonya, tapi aman kondusif," ungkapnya.

3. Sebanyak 2.948 orang direncanakan akan ikut tes cepat virus corona

Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLAIlustrasi rapid test (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Sebagai mana diketahui, Pemkot Bandung menyelenggarakan rapid test atau tes cepat COVID-19 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Kamis (2/4) hingga Jumat (3/4). Rencananya ada 2.948 orang akan melakukan tes tersebut.

"Pendaftar itu sudah masuk (di) Pikobar, 2.948 orang. Kita laksanakan besok dua hari antara Kamis dan Jumat, semuanya akan dirapid," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Rabu (1/4).

4. Rapid test direncanakan dilaksanakan selama dua hari

Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLAIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelum pelaksanaan rapid tes COVID-19 di GBLA, ia mengungkapkan tes cepat sudah dilaksanakan dibeberapa kecamatan termasuk untuk aparatur sipil negara (ASN) yang berjumlah kurang lebih 590 orang. Selanjutnya, katanya rapid test dilakukan di stadion GBLA.

Menurutnya, dalam dua hari tersebut seluruh pendaftar tidak akan langsung dites namun hanya sekitar 600 orang. Selanjutnya sisanya akan dites pada pekan depan terlebih stok rapid tes yang diterima hanya 2.000 unit sehingga dipastikan ada yang tidak mendapatkan jatah tes.

"Kita ini baru dapat 2.000 rapid tes berarti ini belum bisa mengakomodasi semua. Besok itu hanya sekitar 600an kurang lebih segitu dilanjutkan lagi nanti minggu depan," kata Ema

Baca Juga: Kuota 2.000 Tes Masal COVID-19, Pemkot Bandung Dahulukan Tenaga Medis

Baca Juga: Di Rumah Aja! Kasus PDP COVID-19 di Jabar Sudah Tembus 1.003 Orang

5. Agenda rapid test warga Bandung tetap berjalan di Stadion Jalak Harupat

Didemo Warga, Rapid Test COVID-19 untuk 2.948 Orang Batal di GBLAIDN Times/Yogi Pasha

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pelaksanaan rapid test yang semula digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tetap dilaksanakan hari ini, Kamis(2/4). Namun, kata Ema, tes cepat virus corona itu dipindahkan ke Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung karena ada penolakan dari sejumlah warga.

Ema memaklumi, adanya warga yang menolak dilakukan rapid test di wilayah tempat tinggal mereka. Minimnya informasi dan kekhawatiran terhadap penularan virus corona menjadi alasan sejumlah warga.

"Yah, dimaklumi ada penolakan ini. Mereka paranoid karena takut tertular. Tapi, agenda tes cepat tetap berlangsung dan dipindahkan ke Jalak Harupat," kata dia. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya