Deal! PLN Bakal Borong Tenaga Listrik TPPAS Legok Nangka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi berkontrak dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk pembelian tenaga listrik dari Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka.
Perusahaan pelat merah itu akan memborong 27,6 Megawatt hasil dari pengelolaan sampah di TPA waste to energy ini. Kabar ini pun disampaikan langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil di sela agenda rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Senin (31/10/2022).
1. Negosiasi kerja sama dengan PLN memakan waktu yang panjang
Emil mengatakan, kerja sama ini akan dilanjutkan dengan tanda tangan kontrak yang akan diserahkan pada forum rangkaian G20, Selasa (1/11/2022) besok. Adapun mendapatkan kontrak dengan PLN juga membutuhkan waktu yang panjang.
"Jadi ini negosiasi yang panjang, tidak mudah, akhirnya PLN mengalah. Besok saya akan terima surat di forum G20," ujar Emil.
2. Pembangunan TPPAS Legok Nangka sendiri masih berprogres
Menurutnya, TPPAS Legok Nangka kini masih terus berproses dan pemantapan pembangunan. Adanya kesepakatan ini juga membuat lega Pemprov Jabar, karena potensi energi hijau sudah bisa dimanfaatkan oleh PLN.
"Selama ini, proyek TPPAS Legok Nangka masih terkendala oleh kerjasama pemanfaatan pengolahan sampah di sana menjadi energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Insyaallah Legok Nangka tidak ada halangan lagi," ucapnya.
3. Kontrak dengan PLN sebagai penjamin
Sedangkan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, kerja sama dengan PLN ini bisa dijadikan sebagai penjamin PLTSa. Sebab, pembangunan sendiri masih berproses dan kini tengah dalam lelang.
"Sebenarnya MOU yang akan ditandatangani Pak Gubernur ini untuk meyakinkan kepada calon lelang itu bahwa ada off taker-nya (penjamin) ini si PLTSa ini," ujar Ai.
4. Investor lain diharapkan tertarik menanam modal di TPPAS Legok Nangka
PLTSa sendiri memang memakan biaya yang besar dan punya risiko yang tinggi. Ai menjelaskan, tidak mudah nantinya menggaet para investor. Hanya saja, kerja sama dengan PLN, nantinya bisa meyakinkan investor lain di Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Pembangkit renewable energi itu high cost dan high risk yah, ini pasti akan mempersulit para investor menyimpan investasi di sana. Dengan MoU dengan PLT, itu untuk meyakinkan bahwa PLN pasti akan siap membeli listriknya," kata dia.
Baca Juga: DLH Jabar Pastikan Lelang TPPAS Legok Nangka Rampung Awal 2023
Baca Juga: Tinjau TPPAS Legok Nangka, Pemkot Bandung: Tipping Fee Harus Murah