DBD di Jabar Sentuh 21.530 kasus, Kota Bandung Tertinggi!

Angka kematian akibat DBD mencapai 177 orang

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes) Jawa Barat mencatat Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD sebanyak 21.530. Angka ini berdasarkan laporan dari 27 kabupaten dan kota periode Januari hingga pertengahan April 2024.

"Untuk Jabar sekarang kasusnya sudah mencapai 21.530 dengan angka kematian sebanyak 177 orang," kata Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa, saat dikonfimasi, Kamis (25/3/2024).

1. Kota Bandung dan Kota Bogor paling banyak mengalami kasus DBD

DBD di Jabar Sentuh 21.530 kasus, Kota Bandung Tertinggi!Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti (pixabay.com/Mohamed Nuzrath)

Rochady memaparkan, Kota Bandung saat ini menjadi wilayah paling tinggi dalam penyebaran kasus DBD di Jawa Barat. Angka penyebaran kasusnya mencapai 3.250. Setelah itu disul dengan beberapa daerah lainnya.

"Kedua Kota Bogor 1.820 kasus, lalu Kabupaten Bandung Barat (KBB) 1.541 kasus, Kota Depok 1.370 kasus, Kabupaten Bogor 1.212 kasus, dan Kota Bekasi ada 1.178 kasus," katanya.

2. Kasus kematian akibat DBD paling tinggi di Kabupaten Bandung

DBD di Jabar Sentuh 21.530 kasus, Kota Bandung Tertinggi!ilustrasi nyamuk malaria (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Meski angka kasus di Kota Bandung tinggi, Lanjut Rochady, angka kematiannya tergolong rendah. Adapun daerah dengan angka kematian tertinggi akibat DBD ada di wilayah Kabupaten Bandung yang mencapai 29 orang.

"Lalu ada Kabupaten Subang 18 orang, Kota Bekasi 15 orang, Kabupaten Bogor 14 orang, dan Kota Bandung 13 orang," ujarnya.

3. Angka DBD di Jawa Barat terus mengalami kenaikan

DBD di Jabar Sentuh 21.530 kasus, Kota Bandung Tertinggi!Nyamuk aedes aegypti (www.alodokter.com)

Sebelumnya, Dinkes Jawa Barat mencatat, kasus DBD di Jabar pada 20 Maret 2024 sudah 11.058 kasus dengan angka kematian sebanyak 96 orang. Angka ini sendiri mengalami peningkatan.

Meski adanya peningkatan, Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan, kasus DBD itu merupakan penyakit tahunan yang dapat meningkat saat memasuki musim pancaroba

"DBD ini penyakit sepanjang tahun dan pada kondisi tertentu akan mengalami peningkatan sesuai peningkatan perkembangbiakan nyamuk. Jadi perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi lingkungan," katanya, saat dikonfimasi, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga: Golkar Jabar Ngotot Usung Ridwan Kamil di Pilgub 2024

Baca Juga: Cellica hingga Dede Yusuf Masuk Radar Demokrat untuk Pilgub Jabar 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya