DBD di Jabar Sentuh 11.729 Kasus, 105 di Antaranya Meninggal

Kasus kematian DBD Jabar meningkat sejak enam hari kemarin

Bandung, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat mengalami peningkatan sejak beberapa hari kemarin. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan, kasus kematian akibat penyakit ini juga tinggi.

"Datanya per hari ini 25 Maret 2024, total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.729, sedangkan kasus meninggal ada 105 orang," ujar Bey usai rapat penanggulangan DBD di Gedung Sate, Senin (25/3/2024).

1. Ada empat daerah dengan kasus DBD tertinggi di Jabar

DBD di Jabar Sentuh 11.729 Kasus, 105 di Antaranya Meninggalpixabay

Bey mengatakan, kasus DBD di Jawa Barat paling tinggi ada di empat kabupaten kota yang ada di Jawa Barat. Dari empat itu, salah satunya ada Kota Bandung yang menjadi penyumbang tingginya kasus demam berdarah di Jawa Barat.

"Daerah paling tinggi kasus DBD ada di empat daerah, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan satu lagi Kota Bogor," ungkapnya.

2. Peningkatan kematian mencapai sembilan orang dalam kurun waktu enam hari

DBD di Jabar Sentuh 11.729 Kasus, 105 di Antaranya MeninggalIlustrasi Demam Berdarah. IDN Times/ istimewa

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat dari Januari hingga 20 Maret 2024, angka kematian akibat DBD mencapai 96 orang. Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan dari Januari-8 Maret 2024. Pada saat itu jumlah kematian akibat DBD hanya mencapai 72 orang meninggal.

"Untuk total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.058 orang, dengan angka kematian mencapai 96 orang. Ini semua usia, kalau kasus meninggal paling banyak 5-14 tahun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Vini Adiani Dewi saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024).

3. DBD disebut merupakan penyakit tahunan

DBD di Jabar Sentuh 11.729 Kasus, 105 di Antaranya MeninggalPinterest

Vini menegaskan, penyakit DBD selalu muncul saban tahun. Hanya saja, pada saat pancaroba kasus demam berdarah biasanya mengalami kecenderungan meningkat, hal itu pun terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat.

Vini mengungkapkan, pada saat pancaroba akan banyak genangan air muncul di lingkungan rumah. Genangan air itulah yang kemudian menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti dan membuat kasus DBD meningkat.

"Di mana DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan. Kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," tuturnya.

Baca Juga: Buruh Jabar Minta Perusahaan Tak Cicil Pembayaran THR 2024

Baca Juga: Juni 2024, Ridwan Kamil Umumkan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya