Cegah Corona, Penyekatan Jalan Di Bandung Hanya Efektif di Titik Tertentu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya menekan angka penularan virus corona atau COVID-19 di wilayahnya.
Selain terus mengkampanyekan #DirumahAja, social distancing atau physical distancing, pemkot juga memberlakukan program penyekatan jalan utama di sejumlah titik di Kota Bandung.
Namun, tidak semua warga yang mau mengikuti anjuran pemerintah ini demi memutus mata rantai penularan COVID-19. Banyak faktor yang membuat masyarakat tetap keluar rumah tanpa memikirkan wabah penyakit yang menjadi perhatian dunia.
1. Dishub Bandung klaim penutupan Jalan sudah efektif
Sebagaimana diketahui, akses pembatasan jalan dengan menggunakan metode buka tutup sudah berlaku dari Minggu (29/3) hingga hari ini. Beberapa akses yang sudah dilakukan pembatasan diantaranya, Jalan Asia Afrika, Jalan Braga dan beberapa akses jalan masuk menuju Kota Bandung.
Meski telah dilakukan pembatasan, Dinas Perhubungan Kota Bandung, mengklaim bahwa hal tersebut berjalan dengan efektif.
"Kalau di dalam hal penutupan Jalan itu sudah efektif, jadi Tamblong, Cikapundung Barat, Braga, Banceuy, Diponegoro, Dago, sudah aman," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung Asep Kuswara saat dihubungi, Kamis (2/4).
2. Naiknya angka ODP Kota Bandung bukan karena pendatang
Disinggung soal jumlah kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) COVID-19 di Kota Bandung yang sudah mencapai 1.250 kasus. Menurutnya bukan karena orang luar masuk ke Kota Bandung. Sebabnya, Pemkot Bandung telah melakukan pencegahan melalui pengecekan penumpang di beberapa tempat pendatang masuk ke Kota Bandung.
"Kalau pendatangnya kami di terminal itu, barusan bersama Polrestabes itu jadi kalau ada yang turun disemprot dulu, di tes, jadi pendatang dan yang pergi itu dites," ungkapnya.
"Jadi untuk yang pendatang itu di terminal juga kosong, beberapa mobil tidak bawa penumpang," tambahnya.
3. Pengendara sepi di kawasan jalan yang ditutup. Tapi, di jalan lain tetap ramai
Selain itu, Dishub Kota Bandung juga menilai bahwa selama ini upaya pencegahan COVID-19 Kota Bandung dengan melakukan penyekatan jalan sudah berlangsung efektif. Padahal, di beberapa Jalan masih banyak terlihat kendaraan. Seperti, beberapa jalan di Kiaracondong yang sudah dinyatakan masuk zona merah. justru masih terlihat banyak kendaraan di jalan.
"Sejauh ini, pembatasan dinilai efektif dalam hal ini warga masyarakat juga sudah tahu, sudah paham untuk diam di rumah semuanya, jalanan juga sepi," tuturnya.
4. Wali Kota Bandung minta masyarakat patuhi imbauan Pemkot Bandung
Sedangkan, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, kasus COVID-19 di Kota Bandung terus bertambah. Masyarakat diminta patuh pada Surat Edaran wali kota nomor 443/SE.036-Dinkes tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19.
"Pesan kepada masyarakat tetap mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Di antaranya, warga meningkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan menjaga jarak," ungkapnya.
Selain itu, Oded kembali mengingatkan agar warga Kota Bandung bersabar dan memperbanyak aktivitas di rumah. Meminimalisir kegiatan di luar ruangan.
"Penyebaran covid-19 ini semakin banyak. Saya mengimbau masyarakat betul-betul disiplin tetap rumah. Kalau ada keperluan keluar rumah untuk membeli sembako atau apapun itu, secukupnya saja. Jangan terlalu banyak di luar," kata dia.
Baca Juga: Di Rumah Aja! Kasus PDP COVID-19 di Jabar Sudah Tembus 1.003 Orang
Baca Juga: Sekda Bandung: Tes Cepat COVID-19 Tetap Jalan, Pindah ke Jalak Harupat