Bukan karena COVID-19, Warga Bandung Pakai Masker akibat Takut Dirazia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan menjadi salah satu sebab penularan virus corona di Kota Bandung terus bertambah. Hingga Minggu(6/9/2020), Pusat Data Informasi COVID-19 Kota Bandung mencatat sebanyak 99 pasien positif aktif terinfeksi virus corona.
Dinas kesehatan Kota Bandung mencatat, penambahan kasus pasien positif COVID-19 bukan hanya dari masifnya pemeriksaan. Tetapi, masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sendiri dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan, sejumlah kasus positif baru ditemukan akibat masih ada masyarakat yang tidak peduli dengan protokol kesehatan secara ketat.
"Banyaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bandung terjadi bukan hanya akibat swab test. Tapi, kasus baru bermunculan karena masih ada ditemukan masyarakat yang tidak terapkan protokol secara ketat," kata Rita Verita pada IDN Times, Senin (7/9/2020).
1. Dinkes Kota Bandung: ada masyarakat yang belum tertib bermasker
Rita mengatakan, meski akhir-akhir ini kasus virus corona di Kota Bandung bertambah, tidak lain karena hasil Swab test pada pegawai dan ASN OPD yang digelar sejak 1 September 2020 banyak menuai kabar kurang baik. Namun, penambahan kasus terjadi karena ada beberapa faktor lain.
"Masih ada masyarakat yang belum menjalankan protokol
Kesehatan secara ketat," ujar Rita saat dihubungi, IDN Times, Senin (7/9/2020).
2. Masyarakat juga banyak buat kerumunan
Rita menuturkan, selain itu, faktor protokol kesehatan ketika di luar rumah juga acap kali terabaikan oleh sejumlah masyarakat. Belum lagi, soal masa yang membuat kerumunan selama pandemik virus corona.
"Iya termasuk, masih banyak yang bergerombol, kumpul-kumpul selama pandemik COVID-19 ini," ungkapnya.
3. Millenial Bandung juga menilai ada oknum masyarakat belum tertib bermasker
Terpisah, Millenial Kota Bandung, Tiara mengatakan, saat ini banyak masyarakat di Kota Bandung belum tertib kenakan masker saat ke luar rumah. Menurutnya, hal tersebut banyak ditemui di supermarket dan pasar.
"Masih kurang, sangat kurang seperti acuh tak acuh, contohnya aja kayak pergi ke supermarket, tau rame, malah diem disatu tempat, ngobrol dulu, bukannya langsung dicheckout. harusnya jaga jarak 2 meter malah dempet-dempetan," ujar Tiara.
Baca Juga: Waspada! Sebagian Besar Pasien COVID-19 di Kota Bandung Merupakan OTG
4. Banyak masyarakat kenakan masker hanya agar tidak dirazia
Mahasiswa koas kedokteran gigi Unjani, Cimahi tersebut, juga mengaku bahwa, penggunaan masker banyak dilakukan oleh masyarakat bukan karena takut akan COVID-19, masyarakat takut kena razia.
"Pengunaan masker kan tentunya buat pelindung kita juga dan orang disekitar kita, ya pake masker si pake cuman dipakenya di dahi, di bawah hidung, di buka satu talinya. ya percuma dong kamu pake masker buat apa," kata dia.
Baca Juga: Kasus Corona Kota Bandung Terus Bertambah, Banyak ASN Pemkot Positif