BMKG Rekomendasikan 11 Desa di Cianjur Direlokasi

Relokasi harus dilakukan karena dekat zona pusat gempa

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekomendasikan agar pemerintah Kabupaten Cianjur merelokasi 11 desa. Hal ini dikarenakan dekat dengan zona gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Adapun 11 desa ini yaitu: desa berada di Kecamatan Cugenang dengan rincian Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya, Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan.

Satu desa lainnya adalah Desa Ciherang yang secara administrasi masuk ke wilayah Kecamatan Pacet.

1. Tidak semua desa harus direlokasi

BMKG Rekomendasikan 11 Desa di Cianjur DirelokasiSituasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, zona-zona tersebut disebut sebagai zona sistemik aktif gempa, baik gempa susulan ataupun gempa utama dan meliputi sebagian desa.

"Kami menyebut nama desa dan jangan disalah-artikan seluruh desa itu masuk zona ini. Tidak sama sekali hanya sebagian dari desa itu," ujar Dwikorita dilansir dari ANTARA, Sabtu (3/12/2022).

2. Relokasi sesuai dengan penelitian

BMKG Rekomendasikan 11 Desa di Cianjur DirelokasiSituasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Dwikorita menjelaskan, jarak 11 desa tersebut dari zona pusat gempa susulan berkisar 500 meter sampai 6,51 kilometer. Adapun wilayah yang perlu dikosongkan akibat masuk zona seismik aktif gempa susulan sistem sesar Cimandiri lebih kurang 51,7 kilometer persegi.

"Hal ini berdasarkan skenario antisipasi gempa bumi dengan sumber gempa di Kabupaten Cianjur," katanya.

3. Masih ada 11 korban yang belum ditemukan

BMKG Rekomendasikan 11 Desa di Cianjur DirelokasiMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nusantara melakukan doa bersama untuk Cianjur di Titik Nol KM, Yogyakarta, Rabu (23/11/2022). Doa bersama yang diikuti oleh sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tersebut menjadi wujud kepedulian dan bentuk empati Mahasiswa Nusantara atas peristiwa gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada Senin, 21 November 2022 (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Untuk diketahui, Tim SAR gabungan masih terus mencari 11 orang hilang akibat gempa bumi Cianjur. Memasuki hari ke-12, tim SAR gabungan akan fokus di dua titik yakni di Warung Sate Shinta dengan jumlah personel mencapai 161 orang, sedangkan tempat kedua ada di sekitar RT 03 Cijedil.

Di titik kedua dibagi menjadi dua tim di mana satu tim berisi 156 personel dengan bantuan empat anjing pelacak, dan tim kedua berisi 139 personel dengan empat anjing pelacak.

Dari data Basarnas, jumlah total warga yang meninggal akibat bencana ini mencapai 329 orang. Mereka yang mengalami luka total ada 654 orang, mengungsi 114.414 dan dalam pencarian 11 orang.

Pencarian korban hingga saat ini diperpanjang hingga 3 Desember 2022. Sebelumnya Basarnas berencana menghentikan pencarian setelah 10 hari mencari korban. Namun, karena masih ada orang yang hilang, pencarian oleh tim SAR gabungan bakal dilanjutkan.

"Secara aturan dari Basarnas sudah berakhir hari ini. Namun, melihat kondisi di lapangan dan kondisi ahli waris masih berharap, kami dari Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan," kata Bupati Cianjur Herman Suherman dalam konferensi pers di Pendopo Pemda.

Baca Juga: BMKG: Ada 374 Gempa Susulan di Cianjur, Tapi Frekuensi Semakin Melemah

Baca Juga: Pasca Gempa Cianjur, Relawan Pertamina Peduli Gelar Trauma Healing 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya