Bey Tak Lanjutkan Program Sekoper Cinta Milik Ridwan Kamil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Program-program yang diklaim unggulan bekas kepemimpinan Ridwan Kamil alias Emil perlahan mulai ditinggalkan oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Mulai dari Jabar Quick Response (JQR) dan Tim Penasehat Investasi Pemerintah Provinsi (PIPP) kini tidak dilanjutkan di 2024
Terbaru, Bey Machmudin tidak melanjutkan program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta). Hal ini disampaikan Pj Sekretaris Daerah Jabar, Taufiq Budi Santoso. Dia mengatakan, program yang memiliki berbagai kegiatan tentang kemandirian perempuan ini pada 2024 akan direvitalisasi
"Kami melakukan revitalisasi mungkin pak gubernur sudah menyampaikan, yang baik kita teruskan program yang perlu kita sempurnakan kita sempurnakan. Sekoper Cinta intinya revitalisasi," ujar Taufiq, Rabu (24/1/2024).
1. Petani Milenial juga akan direvitalisasi
Taufiq mengungkapkan, ada beberapa program bekas gubernur Ridwan Kamil yang masih akan dilanjutkan, seperti Petani Milenial. Menurutnya program itu akan tetap dilanjutkan di tahun ini hanya kemasannya akan dibuat beda.
"Jadi misalkan Petani Milenial, kita teruskan kita kemas jadi regenerasi petani," ucapnya.
2. OPOP dan Sadesa juga direvitalisasi
Selain Petani Milenial, Taufiq melanjutkan, program lainnya yang akan dilanjutkan dengan kemasan berbeda ada Satu Desa Satu Hafidz Al Quran (Sadesa), One Pesantren One Product (OPOP). Dia memastikan program itu akan direvitalisasi.
"OPOP masih dilanjutkan, Sadesa masih. Hanya beberapa yang tidak dilanjutkan, jadi semuanya kemas kembali, kita lihat lagi mana yang perlu diperbaiki kita perbaiki," kata dia.
3. Bey sebelumnya sudah bubarkan JQR
Sebelumnya, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin turut mengungkapkan alasan membubarkan JQR. Menurutnya, langkah itu diambil untuk mempermudah birokrasi yang ada. Dia juga turut berterima kasih pada Ridwan Kamil karena sudah membetuk tim peduli kemanusiaan ini.
"Pertama fungsinya tidak dihapus, kedua beberapa kali Pak Ridwan Kamil menyampaikan bahwa birokrasi di Jabar itu salah satu yang terbaik secara nasional. Jadi saya berterima kasih kepada Pak Ridwan Kamil yang memberikan birokrasi terbaik, jadi saya bekerja juga merasa nyaman," ujar Bey, Kamis (4/1/2024).
Lebih lanjut, Bey menjelaskan, pembubaran dilakukan hanya kepada tim dari JQR itu sendiri. Sedangkan untuk fungsinya akan dikembalikan sepenuhnya pada dinas terkait yang sebelumnya turut terlibat dalam JQR.
"Jadi untuk JQR untuk fungsinya itu saya kembali kepada unitnya, ke organik, jadi ke dinas-dinas seperti Dinsos, Dinkes, BPBD, dan melalui Sapawarga," katanya.
Meski tidak lagi bernaung di bawah tim JQR, Bey meyakini, dinas terkait bisa bekerja lebih maksimal dan menjalankan fungsi yang ada meski nantinya akan banyak melibatkan ASN masing-masing.
"Jadi fungsi tidak hilang dan saya yakin kami mampu. Dan terima kasih kepada JQR selama lima tahun yang telah melakukan transfer knowledge dan itu kami akan meniru dan bekerja secara cepat," kata dia.
Baca Juga: Kontribusi ke PAD Merosot, Bey Benahi BUMD
Baca Juga: Bey Tegas Minta Bawaslu Tindak Kades Tak Netral di Pemilu 2024