Bey Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba

Masyarakat diminta mulai lakukan mitigasi kebencanaan

Bandung, IDN Times - Kondisi cuaca ekstrem di peralihan musim (pancaroba) saat ini mulai dirasakan masyarakat Jawa Barat. Suasana hujan dengan intensitas sedang kemudian berganti dengan panas terik turut terjadi dalam beberapa waktu kemarin.

Hal itu juga membuat beberapa becana alam terjadi, seperti banjir hingga longsor di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung. Menanggapi hal ini, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat untuk waspada dan terus memantau informasi cuaca dari BMKG.

"Bencana peralihan musim, kami ingatkan berhati-hati, perhatikan arahan petugas, jangan sampai tidak peduli," ujar Bey, Kamis (12/9/2024).

1. BPBD Jawa Barat akan turun melakukan mitigasi

Bey Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, Bey mendorong masyarakat bisa melakukan mitigasi guna meminimalisir dampak dari bencana hidrometeorologi nantinya. Ia memastikan, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat akan turut melakukan pengecekan ke wilayah rawan secara langsung.

"Dan pasti masyarakat tahu mitigasi bencananya, dinas terkait juga akan mengecek terkait pola perubahan masa pancaroba," tuturnya.

2. BMKG sebut potensi hujan akan turun di musim Pancaroba

Bey Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Musim Pancarobailustrasi bencana banjir (pexels.com/Sveta K)

Sementara itu BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung turut mengimbau kepada warga masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan di sebagian daerah Jawa Barat yang akan terjadi dari tanggal 11-13 September 2024.

Di tanggal itu, BMKG mencatat wilayah Jabar berpotensi memgalami hujan yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang pada sore dan malam hari.

"Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB," tutur Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu melalui keterangan resminya.

3. Masyarakat diimbau lebih waspada

Bey Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Musim PancarobaIlustrasi hujan turun. (www.newscientist.com)

Hujan yang disertai kilat atau petir dapat ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap serta menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis cumulonimbus).

Oleh karena itu, Teguh meminta kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi petir dengan cara berlindung di tempat-tempat yang tertutup.

"Kemudian hindari juga pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya di tempat terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," katanya.

Begitu pun bagi masyarakat yang tinggal di daerah bertopografi curam, bergunung atau rawan longsor agar waspada terhadap bencana hidrometeorologis yang bisa terjadi saat turun hujan.

"Khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Sedangkan pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh," kata dia.

Baca Juga: Gelar Stand UP Comedy, KPU Jabar: Pilkada Harus Riang Gembira

Baca Juga: Atlet Muaythai dan Judo Jabar Borong Medali Emas di PON XXI/2024

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya