Bey Machmudin Dukung Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mendukung program makan siang gratis untuk siswa sekolah dan ibu hamil dari pasangan presiden terpilih Prabowo Subianto-Girban Rakabuming Raka.
Meski mendukung program itu, Bey memastikan untuk penerapan di Jawa Barat masih menunggu petunjuk aturan dari pemerintah pusat nantinya. Adapun program makan siang gratis merupakan salah satu program yang diisyaratkan untuk disinkronisasi antara pusat dengan daerah.
"Tentunya kan ini di pemerintahanan akan datang dan mulai sudah direncanakan, kita menunggu arahan pusat saja. Kami tentunya mendukung," ujar Bey di Gedung Sate, Senin (6/5/2024).
1. Pemprov Jabar belum bisa lakukan sosialisasi program
Bey mengatakan, Pemprov Jawa Barat tidak akan melakukan sosialisasi dahulu pada masyarakat lantaran belum ada perintah resmi dari pemerintah pusat. Menurutnya, jika nantinya sudah ada petunjuk teknis penerapan program ini maka akan disosialisasikan.
"Menunggu arahan pemerintah, nanti sosialisasinya menyesuaikan arahan pusat, jangan sampai kita jalan dulu arahan berbeda," katanya.
2. Ujicoba belum bisa dilakukan
Selain petunjuk teknis dan sosialisasi, Bey mengungkapkan, ujicoba program ini juga akan tetap menunggu arahan dari pemerintah pusat. Artinya Pemprov Jawa Barat belum akan melakukan ujicoba program makan siang gratis tanpa arahan dari pemerintah pusat.
"Ujicoba kita menunggu arahan dari pusat seperti apa nanti kami koordinasikan karena ini program pemerintahan 2024-2029," kata dia.
3. Bappenas melakukan kajian atas program ini
Sebelumnya, Menteri PPN Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menekankan pentingnya menentukan frekuensi pemberian makan siang gratis dalam program yang digagas presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Menurutnya, frekuensi tersebut harus dipastikan agar program tersebut dapat berjalan efektif. Hal itu merupakan bagian dari kajian yang perlu dilakukan untuk memastikan jalannya program makan siang gratis tersebut.
“Frekuensinya seminggu berapa kali? Dua kali kah? Tiga kali? Itu harus dipastikan,” kata dia dalam Musrenbangnas 2024: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan di JCC, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Suharso menjelaskan, dalam proses pengkajian program makan siang gratis, pihaknya mempertimbangkan secara teknokratis siapa yang menjadi target penerima manfaat.
Hal itu merupakan bagian dari tugas Bappenas untuk merasionalkan program-program pemerintah. Suharso menekankan pentingnya identifikasi target kelompok yang paling layak untuk menerima program tersebut.
“Kita merasionalkan secara teknokratis, karena itu tugasnya dari Bappenas, siapa yang paling pantas untuk mendapatkan itu? Jadi target grupnya,” ujar dia
Baca Juga: Calon Jemaah Haji Asal Jabar 2024 Mayoritas Lansia, Jumlahnya 16 Ribu
Baca Juga: Realisasi Investasi Jabar di Triwulan I 2024 Capai Rp64,65 Triliun