Bey Kesulitan Cari Pelaku Pencemaran Sungai Cileungsi Bogor

Kurangnya alat bukti jadi faktor utama penetapan tersangka

Bandung, IDN Times - Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengaku kesulitan mencari pelaku pencemaran Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor yang menghitam beberapa waktu lalu. Beberapa kendala turut menjadi faktor belum ditetapkannya pelaku pencemaran.

Menurutnya, khususnya pencemaran lingkungan oleh limbah kimia sangat pelik, di mana pemerintah tidak bisa melakukan tindakan lebih lanjut karena kurangnya alat bukti.

"Cileungsi itu yang sulit pembuktiannya. Barang buktinya sulit sekali. Kami tahu ada limbah di Cileungsi, masyarakat sudah mengadukan berkali-kali pada kami," ujar Bey, dikutip, Sabtu (7/10/2023).

1. Sanksi tidak diberikan karena kurang alat bukti

Bey Kesulitan Cari Pelaku Pencemaran Sungai Cileungsi BogorSungai Cileungsi tercemar limbah industri (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.)

Yang paling utama dalam urusan kasus pencemaran limbah ini paling ialah alat bukti. Bey mengatakan, jika alat bukti masih belum kuat maka sanksi tegas juga sulit untuk diberikan.

Meski kesulitan, Bey mengatakan bahwa saat ini ia tengah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.

"Karena barang buktinya secara hukum itu sulit sekali membuktikan. Jadi akhirnya tidak ada sanksi," katanya.

2. Bey minta masyarakat merekam aksi pencemaran

Bey Kesulitan Cari Pelaku Pencemaran Sungai Cileungsi BogorDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor memeriksa pencemaran Sungai Cileungsi diduga akibat limbah industri. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.)

Lebih lanjut, Bey meminta bantuan pada masyarakat untuk merekam atau mengambil gambar jika ada pelaku pencemaran lingkungan. Baik dari perusahaan atau perseorangan yang dengan sengaja melakukan pencemaran.

"Maka dari itu, mohon bantuan kepada masyarakat juga kalau memang ada barang bukti, foto atau segala macam, segera kirim kepada kami," kata Bey.

3. Pencemaran ini membuat ikan Cileungsi mati mengambang

Bey Kesulitan Cari Pelaku Pencemaran Sungai Cileungsi BogorSungai Cileungsi tercemar limbah industri (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.)

Sebelumnya, warga melihat langsung ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) menduga hal itu akibat adanya pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).

"Patut diduga sumber pencemaran limbah di antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik," ungkap Ketua KP2C, Puarman di Bogor, dilansir ANTARA, Minggu (9/4/2023).

Puarman menjelaskan, aliran sungai yang membawa ikan-ikan dalam kondisi mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam.

Dia memperkirakan pencemaran terjadi dari hulu hingga hilir sungai, dengan kepekatan pencemaran cukup tinggi yang mulai terjadi pada Kamis, 6 April 2023.

Pasalnya, kata Puarman, tim KP2C melakukan pemantauan di Jembatan Cikuda, Wanaherang, Kabupaten Bogor. Terpantau pada Rabu, 5 April 2023 pukul 23.00 WIB, kualitas air sungai dalam kondisi normal, di mana tidak ditemukan ikan mati. Namun, pada Kamis, pukul 02.00 WIB ditemukan banyak ikan mabuk dan mati.

Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Sungai Cileungsi, Diduga Tercemar Limbah Industri

Baca Juga: Titik-titik Banjir di Cileungsi Bogor, Tinggi Air Sampai Satu Meter

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya