Bekasi dan Bandung Jadi Daerah dengan Kasus HIV Terbanyak di Jabar

Kasus HIV di Jabar tidak mengalami peningkatan signifikan

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat kasus human immunodeficiency virus (HIV) di 27 kabupaten dan kota mencapai 6.379 kasus. Jumlah ini terhitung dari Januari hingga Agustus 2023.

Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jabar Yudi Koharudin mengatakan, hampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat memiliki kasus HIV. Namun paling tinggi angkanya terletak di Kota Bekasi dan Kota Bandung.

"Kota Bekasi dan Kota Bandung paling tinggi kasusnya. Kemudian ada Kabupaten Bekasi juga, Kabupaten Bogor, dan Indramayu juga tinggi," ujar Yudi saat dikonfirmasi, Sabtu (23/9/2023).

1. Angka HIV realtif sama dengan tahun sebelumnya

Bekasi dan Bandung Jadi Daerah dengan Kasus HIV Terbanyak di JabarIlustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Yudi menjelaskan, kasus HIV di Jawa Barat sendiri jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama, tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Hal itu sesuai dengan pendataan yang dilakukan dari 27 kabupaten dan kota.

"Dibandingkan tahun kemarin relatif sama. Jadi kita itu melakukan pengetesannya secara masif di populasi kunci, jadi orang- orang yang mempunyai risiko tinggi terkena HIV oleh kabupaten dan kota, datanya kemudian masuk ke kita," ungkapnya.

2. ODHA di Jabar bisa konsumsi obat HIV gratis

Bekasi dan Bandung Jadi Daerah dengan Kasus HIV Terbanyak di Jabarilustrasi HIV (newsroom.uw.edu)

Dalam penanganan dan dalam upaya menekan angka HIV, Yudi mengatakan, Pemprov Jabar melakukan beberapa tindakan yang sifatnya langsung menyentuh pada para Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan memberikan obat ARV ke layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) masing-masing daerah.

"Kita ada PDP. Jadi para ODHA ini begitu sudah dinyatakan positif harus datang ke layanan PDP untuk mendapatkan terapi ARV-nya. Jadi begitu ditemukan positif itu harus segera minum ARV," ucapnya.

3. Konsumsi ARV dapat mengurangi penularan

Bekasi dan Bandung Jadi Daerah dengan Kasus HIV Terbanyak di Jabarilustrasi seorang pria menggunakan pita merah, simbol solidaritas untuk para pengidap HIV/AIDS (pexels.com/Anna Shvets)

Selama ini stok ARV di Jawa Barat tidak pernah kehabisan. Yudi menjelaskan, sistem pemberian ARV sendiri harus diusulkan dari pemerintah daerah ke Pemprov Jabar. Adapun semua obat ini diberikan secara gratis untuk ODHA selama seumur hidup.

Adapun konsumsi obat ARV diberikan untuk menurunkan daya tular ODHA ke manusia lainnya. Sehingga kasus HIV juga bisa turut teratasi dengan baik.

"Kami juga lakukan tes setiap enam bulan sekali setelah ODHA konsumsi ARV. Jadi dia tidak menularkan lagi. Tapi kalau dia berhenti konsumsi ARV, dia bisa banyak lagi virusnya. ARV aman dan itu kita berikan secara gratis karena telah disediakan oleh pemerintah," kata dia.

Berikut data kasus HIV di Jawa Barat Medio 2023:

  1. Kota Bekasi: 630 kasus
  2. Kota Bandung: 622
  3. Kabupaten Bekasi: 604
  4. Kabupaten Bogor: 543
  5. Indramayu: 408
  6. Karawang: 374
  7. Kabupaten Bandung: 372
  8. Kota Depok: 323
  9. Kota Bogor: 306
  10. Kabupaten Cirebon: 243
  11. Kota Cirebon: 216
  12. Subang: 197
  13. Garut: 153
  14. Kabupaten Sukabumi: 153
  15. Kota Sukabumi: 141
  16. Cianjur: 139
  17. Majalengka: 139
  18. Bandung Barat: 122
  19. Kota Tasikmalaya: 117
  20. Kota Cimahi: 111
  21. Kuningan: 109
  22. Purwakarta: 86
  23. Sumedang: 73
  24. Ciamis: 70
  25. Kabupaten Tasikmalaya: 57
  26. Pangandaran: 38
  27. Kota Banjar: 33

Baca Juga: Peringatan Hari AIDS Dunia, Ini 5 Fakta Berkaitan dengan HIV/AIDS

Baca Juga: Meski Ada Perda HIV/AIDS, Stigma dan Diskriminasi Semakin Banyak

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya