Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Warga Jabar Diminta Perketat PHBS

Dinkes Jabar belum temukan kasus cacar monyet di Jabar

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) meminta masyarakat mulai perketat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Cacar Monyet atau Monkeypox.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Jabar, dr. Raden Vini Adiani Dewi mengatakan, kasus Monkeypox memang belum ada di wilayah Jabar. Meski begitu, saat ini masyarakat bisa meningkatkan PHBS sebagai langkah pencegahan virus menular itu.

"Tindak lanjut dari Dinkes Jabar yaitu melakukan tindakan preventif dan sosialisasi terutama PHBS dan menunggu pedoman dari pemerintah pusat," ujar Vini, Rabu (25/5/2022).

1. Dinkes Jabar masih menunggu arahan pemerintah pusat

Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Warga Jabar Diminta Perketat PHBSilustrasi cacar monyet (cbnc.com)

Selain melakukan upaya preventif dan PHBS, Vini menjelaskan bahwa pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan juga belum memberikan arahan penanganan virus ini. Sehingga, Dinkes Jabar juga belum bisa berkomentar terlalu banyak soal penanganan.

"Kan penularan penyakit itu seperti cacar biasa, tapi kami juga ini masih menunggu kabar terbaru dari Kemenkes. PHBS tetap harus diterapkan masyarakat Jabar," katanya.

2. Cacar Monyet mulai menyebar ke negara Eropa dan Amerika

Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Warga Jabar Diminta Perketat PHBSillustrasi penyebaran cacar monyet (timetotime.com)

Untuk diketahui, penyakit cacar monyet saat ini mulai mewabah di sejumlah negara Eropa dan beberapa negara bagian Amerika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini mencatat ada 14 kasus terkonfirmasi penyakit Monkeypox itu.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan mengatakan bahwa penyakit ini ada kemmungkin bisa sembuh sendiri.

"(Cacar monyet) ini bisa sembuh sendiri dengan ditandai rontoknya ruam-ruam tadi, lesi-lesi tadi, dan sebagian bisa menimbulkan bekas kayak bopeng tapi bisa sembuh sendiri," ujar Syahril dalam konferensi pers daring, Selasa (24/5/2022).

Meski bisa sembuh sendiri, Syahril mengingatkan butuh kehati-hatian bagi masyarakat yang berisiko tinggi. Kemenkes menyebut, cacar monyet bersifat zoonosis atau bisa menular dari hewan ke manusia. Saat ini, penularan virus ini sudah terjadi dari manusia ke manusia.

"Meski bisa sembuh sendiri, butuh kehati-hatian bagi orang yang berisiko tinggi dan usia lanjut," ujar Syahril.

3. Kemenkes nyatakan penyakit Cacar Monyet menyebar lewat kontak erat

Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Warga Jabar Diminta Perketat PHBSpixnio.com

Kemenkes menjelaskan, cacar monyet bisa menular lewat kontak erat. Droplet juga dianggap bisa menjadi salah satu saluran penyebaran virus ini.

"Penularan bisa melalui kontak erat terhadap orang yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi," kata Syahril.

Kemenkes menjelaskan, masa inkubasi virus ini terjadi selama 6-16 hari. Namun, bisa lebih panjang yakni di masa 5-21 hari.

Pada fase prodroman atau invasi di tiga hari pertama, beberapa ciri cacar monyet yang tercipta antara lain demam tinggi di atas 38 derajat, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Setelahnya, memasuki fase infeksius, adapun gejala yang tercipta menurut Kemenkes adalah munculnya ruam atau lesi pada kulit yang biasanya dimulai dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap, mulai dari binting merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras (krusta) atau keropeng lalu rontok.

Disebutkan Kemenkes, biasanya dibutuhkan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

4. Epidemiolog mengungkapkan bahwa Monkeypox bisa menyebar lewat droplet

Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Warga Jabar Diminta Perketat PHBSilustrasi dampak penyakit cacar monyet(npr.org)

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan, Monkeypox sebenarnya masuk dalam penyakit hewan.

"Jarang sekali menginfeksi manusia sebetulnya. Kecuali kadang ditemukan daerah hutan di Afrika Barat atau Afrika Selatan," kata Dicky saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (20/5/2022).

Dicky mengungkapkan, penularan virus ini sama dengan  COVID-19 yakni melalui droplet dan kontak langsung. Artinya, bisa tertular saat bersin atau batuk.

"Orang yang tertular itu karena dia menghirup dengan masa inkubasi rata-rata bisa satu sampai dua minggu," jelasnya.

Baca Juga: Untuk Kali Pertama, Virus Monkeypox Muncul di Inggris

Baca Juga: 7 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Mulai Menyebar, Kenali Gejalanya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya