Alat Pelacak COVID-19 Buatan Unpad akan Dihadirkan Dalam Dubai Expo

CePAD merupakan produk asli dari Jabar

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan memperkenalkan alat pelacak COVID-19 buatan Universitas Padjajaran, CePAD pada pameran internasional Dubai Expo 2021. Kegiatan itu akan dimulai pada 2 Oktober 2021-Maret 2022.

dr Diana, Direktur Inovasi Unpad mengatakan, CePAD merupakan inovasi yang lahir sebagai upaya membantu Pemerintah dalam menangani dan mengatasi COVID-19. Adapun saat ini alat CePAD sudah digunakan di wilayah Jabar.

"Sejak kemunculannya tahun 2020 Alat Deteksi CePAD ini telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak produk anak bangsa yang unggul," ujar Dian dalam rilis resmi, Kamis (28/10/2021).

1. Sebelum dipamerkan ke Dubai Expo alat ini diperkenalkan ke Istana

Alat Pelacak COVID-19 Buatan Unpad akan Dihadirkan Dalam Dubai ExpoCepad, alat rapid test buatan Unpad-ITB. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelum berangkat ke Dubai, Dian bilang, Unpad akan terlebih dahulu memperkenalkan produk hasil riset Kampusnya itu pada Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko. Hal itu sekaligus perkenalan pada pemerintah pusat.

"Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko sangat mengapresiasi produk Antigen si CePAD karya Unpad ini untuk berkompetisi di pasar luar negeri dan akan segera menyampaikan kabar baik ini kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.

2. CePAD berharap akan dapat banyak eksportir

Alat Pelacak COVID-19 Buatan Unpad akan Dihadirkan Dalam Dubai ExpoIDN Times/Debbie Sutrisno

CePAD saat ini mampu memproduksi kurang lebih sebanyak tiga juta unit, dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Selain itu, ke depannya CePAD diharapkan dapat menjadi komoditas export Indonesia.

"CePAD sendiri saat ini dipegang oleh PT. Usaha Bersama Jabar (UBJ) yang merupakan anak usaha PT. Jasa Sarana sebagai distributor utama karya inovasi tersebut," katanya.

3. CePAD bisa mendeteksi COVID-19 lebih cepat

Alat Pelacak COVID-19 Buatan Unpad akan Dihadirkan Dalam Dubai ExpoIstimewa

Adapun saat ini PT. UBJ sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan di 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah kawasan industri. Korporasi juga berencana memasukan CePAD ke dalam e-katalog.

Perbedaan Deteksi CePAD dengan rapid test yang umum digunakan saat ini adalah molekul yang dideteksi. Dian mengatakan, Rapid test COVID-19 yang umum mendeteksi antibodi, dan CePAD ini mendeteksi antigen.

"CePAD dapat mendeteksi virus lebih cepat, karena tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi virus," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Targetkan Perluasan Ekspor Industri Halal

Baca Juga: Buruh Minta Pemprov Jabar Tetapkan UMK 2022 Naik 10 Persen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya