Ahli Sastra Sunda: Kata 'Maneh' Kasar, yang Halus Itu 'Anjeun'

Teguran/kritikan menggunakan kalimat halus jauh lebih ngena

Bandung, IDN Times - Kalimat maneh yang dilontarkan oleh guru SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Muhammad Sabil pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil di kolom komentar Instagram pribadinya kini menjadi polemik. Ucapan ini pun membuat Sabil dipecat sebagai guru.

Warganet dan masyarakat lain pun akhirnya banyak mem-bully Sabil karena kata 'Maneh' itu menurut mereka merupakan ucapan kasar. Apalagi kalimat ini ditunjukkan pada Gubernur Jabar. Akhirnya, Sabil mendapatkan tindakan pemecatan dari pihak sekolah.

1. Kata 'maneh' merupakan kata kasar

Ahli Sastra Sunda: Kata 'Maneh' Kasar, yang Halus Itu 'Anjeun'

Menanggapi hal ini, Dosen Program Studi Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Gugun Gunardi mengatakan, kalimat 'maneh' dalam bahasa Sunda memang kasar. Ada beberapa padanan lainnya yang menunjukkan kesopanan.

"Kata 'maneh' itu kata kasar, jadi yang lemas 'anjeun', 'salira', 'pangersa'. Nah 'pangersa' paling halus," ujar Gugun, Rabu (15/3/2023).

Untuk menegur seseorang sendiri dalam bahasa Sunda tetap bisa menggunakan kalimat halus lainnya. Selain itu, kalimat halus juga menjadi teguran yang mendalam yang bisa membuat objek yang hendak dikritik berpikir.

"Kalau dengan kata-kata kasar, orang itu akan langsung tersinggung. Tapi kalau menggunakan kata halus, orang itu akan berpikir dan memperbaiki sesuatu yang dia katakan," ungkapnya.

2. Pengajar harus berikan contoh bertutur yang baik

Ahli Sastra Sunda: Kata 'Maneh' Kasar, yang Halus Itu 'Anjeun'

Gugun mencontohkan, jika ada yang menyampaikan kritik menggunakan kalimat halus seperti 'ari anjeun nuju janten naon atuh' (kamu sedang jadi siapa). Menurutnya, yang dikritik akan menerima dengan baik.

Sehingga, dalam kasus ini, Sabil yang merupakan seorang pengajar, seharusnya memberikan contoh bertutur yang baik pada anak didiknya.

Kata kasar sendiri bisa akan menjadi halus, kata halus pun akan menjadi sangat tajam jika tetap menggunakan persamaan kalimat-kalimat yang lebih halus. "Misalkan, Kang sumping ka rorompok (Kang datang ke rumah)," ungkapnya.

3. Berbahasa Sunda dalam media sosial juga harus baik

Ahli Sastra Sunda: Kata 'Maneh' Kasar, yang Halus Itu 'Anjeun'

Gugun mengatakan, jika hendak marah ada baiknya tetap ditegur dengan kata-kata yang halus, maka seseorang itu akan sangat paham apa yang akan disampaikan. Artinya, baik-buruk seseorang bertutur, maupun menyampaikan sesuatu pada forum adalah penggunaan bahasa yang baik.

"Dalam Bahasa Sunda ada yang disebut tindak tutur atau undak usuk, bahasa halus, kasar, halus untuk diri sendiri, dan halus untuk orang lain," ucapnya.

Penggunaan Bahasa Sunda sendiri bukan hanya untuk kebangsawanan, tapi untuk sopan santun saat berbicara dengan orang lain. Saat ini, kata dia, ada kekurangan masyarakat dalam mempertimbangkan tingkat tutur berbahasa, sehingga harus dikembangkan kembali.

"Dalam media sosial juga sebaiknya menggunakan kosakata. Jadi pilihlah kosakata yang baik, yang tidak akan menyinggung orang lain ketika kita bertutur," katanya.

4. Marah pun harus tetap menggunakan bahasa yang baik

Ahli Sastra Sunda: Kata 'Maneh' Kasar, yang Halus Itu 'Anjeun'

Penggunan bahasa Sunda dalam media sosial diharapkannya tetap memerhatikan peraturannya. Sebab, dalam bahasa Indonesia juga harus tetap menggunakan kalimat sopan pada lawan bicara seumuran atau yang lebih dituakan.

"Kan dalam Bahasa Indonesia juga begitu. Misalkan, saya sedang menegur 'Lu gimana sih, yang bener dong kerja', itu tidak enak. Tapi kalau 'Bang kerja lah yang baik, aku di sini mengerjakan sesuatu, Abang belum bantu' Itu akan enak (didengar),"

"Jangan dikira bahwa tingkat tutur tidak ada di dalam Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Inggris juga ada. Jadi sebaiknya mari kita benahi lagi pola tutur apalagi dalam bahasa daerah ada tingkat tuturnya agar masing-masing orang tahu bagaimana menghormati orang lain," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tidak Minta Guru SMK Cirebon Dipecat Usai Kritik Dirinya

Baca Juga: Disdik Jabar Dituding Jadi Dalang Pemecatan Guru SMK yang Komen IG RK

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya