Aduan Konsumen di Jabar Didominasi Kasus Pinjol

Kasus ditemukan di 17 kabupaten/kota di Jabar sepanjang 2022

Bandung, IDN Times - Badan Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK) di 17 kabupaten/kota mencatat aduan kasus pinjaman online (pinjol) paling mendominasi sepanjang 2022. Adapun data keseluruhan sengketa konsumen yang ditangani BPSK ada 863 kasus.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, dari angka ini, tercatat 418 kasus yang sudah diselesaikan. Penyelesaiannya ada yang berakhir dengan damai, ada pula yang berlanjut ke tahap pengadilan.

"Total kasus yang masuk atau pengaduan 863 ya, yang selesai 418, tidak selesai 87 aduan dan hanya konsultasi sifatnya 357 aduan," kata dia melalui keterangannya Sabtu (28/1/2023).

1. Sepanjang 2022 ada 863 kasus yang ditangani

Aduan Konsumen di Jabar Didominasi Kasus PinjolMural bahaya pinjaman online (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

BPSK sendiri saat ini ada di 17 kabupaten dan kota di Jabar. Iendra menjelaskan, memang belum semuanya ada BPSK. Namun, dari 17 kabupaten dan kota ini Disperindag Jabar turut andil dan ikut serta dalam menyelesaikan sengketa.

"863 kasus yang ditangani oleh BPSK sebagian besar terkait didominasi oleh masalah pinjol dan leasing," tutur Iendra.

2. Kasus konsumen dengan leasing juga mendominasi

Aduan Konsumen di Jabar Didominasi Kasus PinjolIlustrasi Leasing. (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara umum, masalah konsumen beragam ditemukan di 17 wilayah yang memiliki BPSK. Hanya saja, kasus pinjol menjadi yang paling banyak dilaporkan. Hal ini menjadi catatan penting agar masyarakat bisa lebih berhati-hati.

"Kebanyakan pinjol kemudian beli barang yang tidak sesuai. Leasing ada juga, itu banyak, itu untuk keseluruhan di Jabar di 17 BPSK," tandas dia.

3. Disperindag Jabar berharap konsumen bisa lebih cerdas

Aduan Konsumen di Jabar Didominasi Kasus PinjolIlustrasi penjabelan mobil oleh pihak leasing, IDN Times/ istimewa

Pada 2023 konsumen yang mempunyai masalah dapat melaporkan ke BPSK. Meski begitu, Disperindag Jabar berharap konsumen bisa lebih mengerti dan memahami semua produk yang akan dibeli, baik jasa keuangan dan lainnya.

"Kami berharap para konsumen lebih cerdas dalam memakai barang atau jasa yang diadakan oleh produsen," kata dia.

Baca Juga: 4 Langkah Disperindag Jabar Cegah Inflasi di 2023

Baca Juga: Disperindag Jabar Surati Perusahaan Bantuan Korban Gempa Cianjur! 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya