96 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD di Awal 2024

Korban meninggal mayoritas 5-14 tahun

Bandung, IDN Times - Kasus kematian demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, dari Januari hingga 20 Maret 2024, angka kematian mencapai 96 orang.

Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan dari Januari-8 Maret 2024. Pada saat itu jumlah kematian akibat DBD hanya mencapai 72 orang.

"Untuk total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.058 orang, dengan angka kematian mencapai 96 orang. Ini semua usia, kalau kasus meninggal paling banyak 5-14 tahun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Vini Adiani Dewi saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024).

1. Dinkes Jabar sebut DBD penyakit musiman

96 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD di Awal 2024pixabay

Vini menegaskan, penyakit DBD selalu ada sepanjang tahun. Hanya saja, pada saat pancaroba kasus demam berdarah biasanya mengalami kecenderungan meningkat. Hal ini terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat.

"DBD ini penyakit sepanjang tahun dan pada kondisi tertentu akan mengalami peningkatan sesuai peningkatan perkembangbiakan nyamuk. Jadi perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi lingkungan," ujar Vini.

2. Kasus DBD biasanya meningkat saat pancaroba

96 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD di Awal 2024Pixabay

Vini mengungkapkan, pada saat pancaroba akan banyak genangan air muncul di lingkungan rumah. Genangan air itulah yang kemudian menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti dan membuat kasus DBD meningkat.

"Di mana DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan, kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," katanya.

Vini mengimbau agar masyarakat memerhatikan faktor kebersihan lingkungan dengan menerapkan langkah 3M (menguras, menutup, mengubur). Hal ini setidaknya dapat menekan angka perkembangbiakan nyamuk DBD.

"Tapi sekali lagi, kami kan masih mengalami panas hujan ini, nah tetap kita harus waspada ya. Sekali lagi, DBD ini penyakit sepanjang tahun dan harus tetap waspada DBD," kata dia.

3. Pj Gubernur minta obat DBD disediakan di puskesmas

96 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD di Awal 2024Ilustrasi Demam Berdarah. IDN Times/ istimewa

Sementara itu Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, ia telah menginstruksikan Dinas Kesehatan agar menyediakan obat dan menambah stok infus di Puskesmas bagi pasien DBD.

"Iya DBD Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi 3M dan kami minta ke puskesmas, ada (sediakan) obat DBD dan infus untuk ditambah," kata Bey.

Bey juga mengingatkan kepada orangtua untuk melakukan langkah cepat jika melihat gejala DBD. Menurutnya, jika anak mengalami demam lebih dari satu hari, orangtua harus segera membawa anak ke puskemas.

"Agar anak demam langsung dibawa ke puskesmas karena ada alat pendeteksi DBD di tiap puskesmas. Kita harus siap sedia dan kalau anak demam lebih dari satu hari bawa ke puskesmas agar dicek, khusus DBD itu," kata dia.

Baca Juga: Sah! Komeng Jadi Senator Jabar dengan Suara Tertinggi, Tembus 5,3 Juta

Baca Juga: Tidak Dapat Kursi di Senayan, PPP Raih Enam Kursi di DPRD Jabar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya