3,5 Juta Tenaga Kerja Indonesia Terimbas Corona, Jabar Paling Banyak!

Pemerintah sudah siapkan langkah mitigasi

Bandung, IDN Times - Sebanyak 3,5 juta tenaga kerja di Indonesia terdampak pandemik corona. Sebanyak 2,1 juta di antaranya terkena Pemutusan Kerja Sepihak (PHK) dan dirumahkan. Adapun Provinsi Jawa Barat sendiri merupakan daerah dengan tingkat penyumbang PHK tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 342 ribu.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (9/8/2020).

1. Jabar tinggi karena penduduknya juga banyak

3,5 Juta Tenaga Kerja Indonesia Terimbas Corona, Jabar Paling Banyak!IDN Times/Kemnaker

Ida mengatakan, data tersebut merupakan data yang diterima per tanggal 31 Juli 2020. Menurutnya, tenaga kerja di Jabar merupakan paling banyak terkena PHK dan dirumahkan selama pandemik corona beberapa bulan lalu.

"Jabar paling tinggi. Paling tinggi ya karena memang jumlah penduduk tinggi," ujarnya.

2. Tiga langkah mitigasi akan diberikan

3,5 Juta Tenaga Kerja Indonesia Terimbas Corona, Jabar Paling Banyak!IDN Times/Kemnaker

Lebih lanjut, Ida menuturkan, sampai saat ini pemerintah sudah melakukan upaya mitigasi untuk menahan laju pengangguran di Indonesia. Ia mengatakan, Kemenaker sudah sediakan tiga langkah untuk membantu tenaga kerja yang terdampak corona.

"Ada tiga hal yang akan diberikan, di antaranya Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia tumbuh," ungkapnya.

3. Program prakerja akan kembali diberikan pada masyarakat

3,5 Juta Tenaga Kerja Indonesia Terimbas Corona, Jabar Paling Banyak!(Menaker Ida Fauziyah menyambut kedatangan TKI Etty binti Toyib) www.twitter.com/@idafauziyah

Kemudian, dalam konteks ketenagakerjaan, pemerintah juga memberikan insentif kepada pelaku usaha terutama pelaku usaha UMKM dengan berbagai skema. "Untuk yang kena PHK, dirumahkan tanpa digaji akan diprioritaskan dapat program kartu prakerja," katanya.

Meski sempat diberhentikan pada beberapa waktu lalu, Ida memastikan, ke depannya kartu prakerja akan dijalankan lagi dan pengelolaan akan lebih dimaksimalkan.

"Kadis akan mengonsolidasikan data yang sudah diserahkan ke kami untuk mendapatkan prioritas program kartu prakerja," kata dia

Baca Juga: Tim Peneliti: Relawan Vaksin Corona Hanya Diperuntukkan Warga Bandung

Baca Juga: Warga Bandung Tidak Tertib Bermasker, Satpol PP Belum Beri Denda

Baca Juga: Ini Bocoran Besaran Gaji Ke-13 PNS yang Cair Senin 12 Agustus

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya