Ada Sesar Lembang, Ridwan Kamil: Izin Pendirian Bangunan Diperketat

Semua jenis bencana hadir di Jawa Barat

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan pihaknya akan memonitor ketat terkait perizinan pendirian bangunan di Sesar Lembang, Bandung, Jawa Barat. Ia pun meminta media massa untuk membantu pemerintah memonitor terkait perizinan pendirian bangunan tersebut.

“Bandung Utara kan masuk zona patahan Lembang, jadi pengetatan izin-izin Bandung Utara kan sudah dilakukan di level provinsi, ini akan dimonitor media juga. Tolong monitor, jangan sampai di provinsi ketat, (tapi) di level tingkat duanya terlalu mudah memberikan perizinan,” ujar Ridwan saat menghadiri acara Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019 di Sesko TNI AU, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/4).

Baca Juga: Kepala BNPB: Sehebat Apa pun, Teknologi Tak Akan Mampu Melawan Alam

1. Pemkab yang mengeluarkan izin mendirikan bangunan di Sesar Lembang akan dikenakan sanksi

Ada Sesar Lembang, Ridwan Kamil: Izin Pendirian Bangunan DiperketatIDN Times/Axel Jo Harianja

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan, jika pihaknya menemukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang mengeluarkan izin mendirikan bangunan di sesar Lembang, akan dikenakan sanksi yang berat. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih detail sanksi apa yang akan dikenakan tersebut.

Kan, ada sanksi sesuai peraturan kita ambil contoh, bagaimana pemprov berkoordinasi dengan dirjen tata ruang,” ungkap Emil.

2. Pemprov Jawa Barat berkoordinasi dengan BNPB terkait rambu peringatan di Sesar Lembang

Ada Sesar Lembang, Ridwan Kamil: Izin Pendirian Bangunan DiperketatIDN Times/Axel Jo Harianja

Lebih lanjut, Emil menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memasang rambu peringatan di jalur Sesar Lembang.

“Nanti di tempat lain, kita akan pasang termasuk peringatan dan kalimat pengetahuan. Inilah komitmen dari Provinsi Jawa Barat, all out karena untuk urusan nyawa kita gak boleh main-main,” jelas dia.

3. Semua jenis bencana hadir di Jawa Barat

Ada Sesar Lembang, Ridwan Kamil: Izin Pendirian Bangunan DiperketatIDN Times/Sukma Shakti

Emil mengatakan, dari sudut pandang geografis, geologis, hidrologis, serta hidrometeorologis, Jawa Barat merupakan provinsi yang rawan akan bencana.

"Semua jenis bencana hadir di Jawa Barat. Gempa bumi, dengan potensi gempa magnitude 8.7 dari megathrust selatan Jawa, dan potensi sesar aktif di darat, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, dan Sesar Baribis," kata Emil.

Selain itu, tanah longsor di bagian selatan Jawa Barat, banjir di bagian utara dan tengah Jawa Barat, tujuh gunung api aktif, potensi tsunami di semua kabupaten/kota di pantai selatan Jawa Barat, serta puting beliung dan kekeringan yang kerap terjadi di beberapa daerah.
 
Berdasarkan data bencana yang dihimpun oleh BPBD Provinsi Jawa Barat, sebanyak 6607 kejadian bencana juga tercatat di wilayah tersebut dari 2013-2018.

"Itu artinya, rata-rata terjadi 1200 kejadian per tahun atau 3 kejadian per hari," ungkap Emil.

Ia juga menjelaskan, menurut data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Jawa Barat mempunyai skor IRBI sebesar 166 dengan kelas risiko tinggi.

"Perlu diketahui juga bahwa secara nasional, peringkat 1, 2, dan 3 skor IRBI ditempati Kabupaten Cianjur, Garut, dan Sukabumi secara berturut-turut," kata Emil.

4. HKB 2019 dilaksanakan di Lembang, Bandung

Ada Sesar Lembang, Ridwan Kamil: Izin Pendirian Bangunan DiperketatHKB 2019 di Bandung (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Diketahui, BNPB dan Pemprov Jawa Barat menyelenggarakan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang bertempat di Lembang. Terkait dengan wilayah Lembang, hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menunjukkan bahwa wilayah ini teridentifikasi Sesar Lembang yang berpotensi gempa magnitudo maksimum M 6,8.

Beberapa rangkaian kegiatan meliputi ikrar sukarelawan, pengukuhan forum PRB Jawa Barat dan Pembina Pramuka Siaga Bencana, geladi ruang, penanaman pohon dan rambu bencana, geladi lapang, penandatanganan nota kerja sama, peluncuran produk kesiapsiagaan, dan field trip menuju Tebing Keraton.

Lebih dari 2.000 orang terlibat dalam penyelenggaraan HKB di Lembang yang digelar sejak 22 hingga 26 April 2019 ini.

Baca Juga: BNPB Tegaskan HKB Bukan Seremoni, Melainkan Mengedepankan Aksi Nyata

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya