Dua Daerah Ini Terdampak Kekeringan Paling Parah di Bogor

Pemerintah Kabupaten Bogor imbau masyarakat untuk hemat air

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yanni Hasan mengatakan, hingga 10 Agustus terdapat 31 desa yang berada di 17 kecamatan Kabupaten Bogor yang mengalami kekeringan. Dua kecamatan terparah adalah Jonggol dan Parungpanjang.

“Prediksi jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan bertambah, jumlah desa juga bertambah. Paling parah di Kecamatan Jonggol dan Parungpanjang,” ujar Yanni seperti dikutip Antara, Kamis (15/8).

1. Sejumlah orang terdampak

Dua Daerah Ini Terdampak Kekeringan Paling Parah di BogorIDN Times/Candra Irawan

Dalam peristiwa kekeringan ini 57.580 orang terdampak karena di wilayahnya sulit ditemukan air bersih. Dalam upaya mengatasi kekurangan air bersih tersebut pihak dari BPBD Kabupaten Bogor sudah menyiapkan 408 ribu liter air bersih untuk didistribusikan kepada masyarakat terdampak.

Selain itu, masyarakat yang tidak mengalami peristiwa kekeringan ini juga diminta berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang kekurangan air bersih. Karena menurut Yanni  terdapat 17 kecamatan tidak mengalami kekeringan.

Baca Juga: Kota Bandung Diprediksi Kekeringan Air Tanah 50 Tahun Mendatang

2. Pemerintah sarankan hemat air

Dua Daerah Ini Terdampak Kekeringan Paling Parah di BogorIDN Times/Daruwaskita

Pemerintah Kabupaten Bogor mengimbau masyarakat untuk menghemat air bersih karena peristiwa kekeringan yang dialami oleh 31 desa di Kabupaten Bogor. Imbauan ini diserukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin.

“Gunakan air seperlunya, masyarakat diimbau tidak berlebihan menggunakan air di musim kemarau ini,” ujar Burhanudin.

3. Langkah yang diambil Pemerintah

Dua Daerah Ini Terdampak Kekeringan Paling Parah di BogorIDN Times/Candra Irawan

Pemerintah sudah melakukan rapat koordinasi terbatas untuk membahas bencana kekeringan yang digelar pada Selasa (13/8), dalam rapat tersebut diungkapkan bahwa peristiwa ini bukan hanya tentang kekeringan dan kebakaran saja, tetapi juga tentang pertanian.

Selain itu, Burhanudin mengatakan bahwa kesimpulan dalam pembahasan rapat tersebut adalah kegiatan dalam menangani kekeringan mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang.

Rapat tersebut dihadiri oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Satuan Kerja Pangkat Daerah (SKPD), BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta pihak terkait lainnya.

Baca Juga: Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di Tangerang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya