Waspada! Wabah PMK Mulai Menyebar di Kabupaten Bandung

Ternak sapi di empat Kecamatan terpapar wabah PMK

Kabupaten Bandung, IDN Times – Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengungkap bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kini mulai menyerang hewan ternak sapi milik warga baik perah maupun pedaging di wilayah Kabupaten Bandung. Ada lima empat kecamatan yang tercatat menjadi lokasi penyebaran PMK antara lain Kecamatan Kertasari, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Pasir Jambu, Kecamatan Cimenyan.    

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, pemerintah kini menemukan hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK, yang kemungkinan akan menyebar dengan cepat apabila tidak segera dilakukan pengendalian.

“Saat ini sudah ditemukan kasus yang diduga wabah PMK pada hewan ternak di lima Desa yang berda di empat Kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung, di lokasi kantong ternak sapi,” ujar Tisna Umaran di Komplek Kantor Pemkab Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (19/5/2022).

1. Rapat koordinasi khusus dilakukan untuk pengendalian dan penanggulanganan Wabah PMK

Waspada! Wabah PMK Mulai Menyebar di Kabupaten BandungIlustrasi peternakan sapi. (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menindaklanjuti temuan penyebaran wabah tersebut, Tisna mengakan, Pemerintah Kabupaten Bandung sudah menggelar rapat koordinasi khusus untuk melakukan pengendalian dan penanggulanganan wabah PMK di Kabupaten Bandung.

“Morbilitas di tingkat kandang (0.75-2.2 persen). Masih cukup rendah, sehingga inilah golden time untuk melakukan pengendalian, berdasarkan hasil temuan di lapangan,” kata Tisna.

2. Penyebaran wabah PMK bukan hanya terjadi karena lalu lintas hewan di luar Kabupaten Bandung

Waspada! Wabah PMK Mulai Menyebar di Kabupaten BandungTernak sapi milik salah satu pedagang sapi di Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Selain itu Tisna menuturkan, bahwa penyebaran wabah PMK yang menjangkit hewan di wilayah Kabupaten Bandung bukan hanya dari hewan ternak yang dilalulintaskan antarkabupaten atau provinsi. Menurut dia, bisa jadi penyebaran PMK disebabkan lantaran hewan ternak di wilayah mereka sendiri.

“Faktor penyebaran penyakitnya bukan hanya dari hewan ternak yang dilalulintaskan antarkabupaten atau provinsi, tapi juga dari hewan yang berada di dalam Kabupaten Bandung,” tutur Tisna.

3. Wabah PMK sudah menyebar di empat Kecamatan wilayah Kabupaten Bandung

Waspada! Wabah PMK Mulai Menyebar di Kabupaten BandungPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Adapun wabah PMK menyerang hewan ternak sapi milik warga baik perah maupun pedaging menyebar di wilayah Kabupaten Bandung antara lain Kecamatan Kertasari, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Pasir Jambu, Kecamatan Cimenyan.

“Meyebar di beberapa wilayah antara lain Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari (sapi perah) dengan morbiditas 0.33 persen, Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan (sapi perah) morbiditas 2.2 persen, Desa Mekarmaju dan Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu (sapi perah) morbiditas 0,75 persen, serta Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan (sapi potong),” ujar Tisna.

4. Pemerintah punya langkah antisipasi dini penyebaran wabah PMK

Waspada! Wabah PMK Mulai Menyebar di Kabupaten BandungIlustrasi hewan ternak sapi (IDN Times/Alfi Ramadana)

Untuk mengantisipasi wabah itu menyebar, Tisna mengatakan, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung akan memperketat lalu lintas hewan di pasar hewan, rumah potong hewan, hingga peternak, serta melakukan pengawasan tindak karantina terhadap hewan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

“Antisipasi kami tentu dengan mempeketat arus hingga pengecekan ulang SKKH. Yang tanpa memiliki SKKH dan berasal dari daerah tertular/resiko tinggi akan dikarantina untuk dilakukan pengobatan terhadap ternak yang sakit atau suspect PMK,” kata Tisna.

Baca Juga: 622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 Daerah

Baca Juga: Antisipasi PMK, Pemkab Bandung Siagakan 9 Puskeswan

Baca Juga: 622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 Daerah

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya