Wabah Menular Signifikan, 1.276 Ternak di Kab. Bandung Terjangkit PMK

Dua pekan naik siginfikan, dari 14 kasus jadi 1.276 kasus

Kabupaten Bandung, IDN Times – Jumlah hewan ternak yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung terus bertambah. Dalam dua pekan terakhir, penyakit yang banyak menular pada hewan ternak sapi perah, sapi potong, domba, kambing, dan kerbau, ini tergolong naik secara signifikan.

Berawal dari belasan kasus yang terlaporkan, kini jumlahnya membengkak hingga mencapai 1.276 hewan ternak yang terjangkit wabah PMK.

Sebelumnya pada Jum’at (20/5/2022) lalu, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung merilis data ada 14 ekor sapi terindikasi sudah terjangkit wabah PMK. Setelah itu pada Selasa (24/5/2022) ada 127 ekor sapi terkonfirmasi positif PMK.

Selang dua hari kemudian, tepatnya pada Kamis (26/5/2022), jumlah kasus bertambah menjadi 270 ekor. Esok harinya pun Jum’at (27/5/2022) mengalami penambahan kasus kembali 350 ekor.

Kondisi terakhir hingga Senin (30/5/2022), jumlah kasus hewan ternak yang terjangkit melonjak signifikan hingga 1.276 ekor.   

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, kondisinnya saat ini cukup serius, lantaran penyebaran wabah PMK di Kabupaten Bandung sudah terjadi dengan sangat begitu cepat.

“Berkembang menjadi 1.276, karena begitu satu titik terkena penyebarannya emang cepat, makanya PMK ini yang dikhawatirkan dan diwaspadai oleh kita, karena tingkat penyebarannya yang cepat. Bisa karena manusia yang keluar masuk, angin itu berdasarkan teori 10 kilometer radiusnya. Jadi kalau satu titik terkena radius 10 kilo itu harus diwaspadai,” ujar Tisna saat dihubungi IDN Times, Kamis (02/6/2022).

1. Rincian data hewan di Kabupaten Bandung terjangkit wabah PMK

Wabah Menular Signifikan, 1.276 Ternak di Kab. Bandung Terjangkit PMKIlustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Adapun rincian data hewan ternak yang terjangkit di Kabupaten Bandung, berdasarkan data dari Dinas Pertanian per tanggal 30 Mei 2022, yaitu sapi perah 1.050 ekor, sapi potong 212 ekor, domba 11 ekor, dan kerbau tiga ekor, sementara untuk kambing sendiri belum ada yang terlaporkan sudah terjangkit PMK.

Sementara terkait sebarannya, Tisna mengatakan, yang awalnya hanya ada empat kecamatan, kini sudah bertambah di beberapa kecamatan yang ada daerah di Kabupaten Bandung.

“Saat ini beberapa daerah yang terkena di antaranya Kecamatan Cikancung, Pacet, Kertasari, Pangalengan, Ciwidey, Pasir Jambu, Cilengkrang, Cileunyi, Marga Asih, dan lainnya,” kata Tisna.

2. Untuk penanggulanganan membutuhkan vaksin dan dana Rp8-10 milyar

Wabah Menular Signifikan, 1.276 Ternak di Kab. Bandung Terjangkit PMKIlustrasi Peternakan Sapi. (IDN Times/Shemi)

Tisna menuturkan dalam kondisi krusial ini, kebutuhan yang harus segera terpenuhi adalah penyediaan oba-obatan mulai antibiotik, vitamin, hingga alat pelindung diri (APD) dan jarum suntik.

Jika kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi dan memadai secara cepat, maka langkah penanggulangan pun akan bisa segera teratasi guna menekan jumlah hewan yang terjangkit dan mengalami kesembuhan secara signifikan. Namun hal itu tidak mudah, pasalnya akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit pula.

“Yang dibutuhkan saat ini adalah anggaran (untuk obat), kalau ada vitamin tingkat kesembuhannya akan naik. Sehingga nanti tinggal menunggu vaksin karena itu kan wilayah (kebijakan) pemerintah pusat. Jadi sebenarnya standar opersionalnya sudah dipahami, bagaimana penanganannya di lapangan seperti isolasi, disinfektan dan pengobatan."

"Nah pengobatan ini butuh anggaran sekitar Rp8-10 miliar,” tutur Tisna.

3. Belum ada kepastian datangnya dosis vaksin

Wabah Menular Signifikan, 1.276 Ternak di Kab. Bandung Terjangkit PMKIlustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Terkait kapan pastinya dosis vaksin bagi hewan akan diterima, pemerinta hingga kini belum bisa memastikan. Namun sejauh yang telah dikomunikasikan dengan kemeterian, bahwa sudah ada dua opsi yang bisa dipilih: membuat sendiri vaksin di dalam negeri, atau akan menghadirkan secara impor dari luar negeri.

“Belum dapat dipastikan vaksin kapan datangnya, saya percaya kalau kementerian lagi mati-matian supaya mendatangkan vaksin. Kemarin terakhir komunikasi itu ada dua pilihan, bikin sendiri atau impor dari Jerman. Begitu ditanya kapan, pokoknya kalau sudah ada, akan segera distribukan katanya,” ujar Tisna.

Baca Juga: Hewan Tertular PMK di Kabupaten/Kota di Jabar Naik Signifikan! 

Baca Juga: Atasi Penyebaran PMK, Bupati Kediri Dialog dengan Pedagang Sapi

Baca Juga: PMK Meluas, Pengiriman Ternak Potong dari Sumbawa ke Lombok Dibuka 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya