Jamur Raksasa Tumbuh di Rumah Warga di Cicalengka Kabupaten Bandung

Jenis phlebopus marginatus seperti jamur di barat Australia

Kabupaten Bandung, IDN Times - Warga Kampung Munggangsari RT 3/7, Desa Babakan Peteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung digegerkan dengan kemunculan jamur berukuran raksasa.

Jumlahnya pun ditemukan bukan hanya 1, melainkan ada 4 jamur raksasa yang tumbuh di salah satu halaman rumah warga. Dengan ukuran berdiameter 30 cm, beratnya pun diperkirakan hingga 3kg.

Pemilik rumah Rohaeti (78) mengatakan jamur tersebut tumbuh di halaman depan rumahnya. Melihat jamur yang memiliki lebar sekitar 30 cm, Rohaeti mengaku merasa aneh saja. Apalagi, ia tak pernah sekalipun menanam jamur di lingkungan rumahnya.

“Adanya jamur berukuran raksasa ini ketahuannya Jumat pagi (1/10). Belum pernah tanam jamur, karena kebun itu biasa di tanam pohon mangga saja dan tanaman lainnya,” ujar Rohaeti kepada IDN Times di Cicalengka, Selasa (05/10/2021).

1. Jamur itu tumbuh begitu saja tanpa ditanam sebelumnya

Jamur Raksasa Tumbuh di Rumah Warga di Cicalengka Kabupaten BandungIDN Times/Aris Darussalam

Sementara itu, di tempat yang sama pula, Cucu Rohaeti bernama Safitri Gunawan (19) mengatakan, awalnya mengira itu hanya batu yang ada di kebun halaman rumahnya.

"Anehlah ya, awalnya kirain batu kuning pas didekati eh ternyata jamur, udah berapa puluh tahun disini kan belum pernah lihat ada jamur segede ini tumbuh tanpa ditanam," kata Safitri.

2. Diketahui jenis jamur bernama phlebopus marginatus

Jamur Raksasa Tumbuh di Rumah Warga di Cicalengka Kabupaten BandungIDN Times/Aris Darussalam

Setelah gegernya penemuan jamur raksasa tersebut, berdasarkan laporan dari warga Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Tisna Umaran meninjau langsung ke lokasi penemuan jamur itu.

Tisna Umaran mengatakan, berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), jamur yang ditemukan itu jenis Phlebopus Marginatus. Jamur itu memang banyak tumbuh dialam bebas.

"Kalau kita identifikasi, kita konsultasi dnegan ahli jamur di ITB, jadi ini masuknya ke spesies Phlebopus Marginatus," ujar Tisna Umaran.

3. Tidak beracun, namun untuk lebih aman akan diteliti lebih lanjut

Jamur Raksasa Tumbuh di Rumah Warga di Cicalengka Kabupaten BandungIDN Times/Aris Darussalam

Selain itu Tisna Umaran pun mengatakan, berdasarkan literatur yang ada jamur ini tifak beracun, artinya aman juga apabila dikonsumsi nantinya.

"Berdasarkan literatur, jamur ini tidak mengandung racun. Jadi aman yah kalau mau dikonsumsi," tutur Tisna Umaran.

Namun untuk lebih amannya, Tisna Umaran menyarankan agar pemilik tidak menkonsumsi karena dikhawatirkan kandungan dari unsur mikronya melebihi ambang yang ditolerir untuk tubuh.

"Saya mengambil sample, saya akan coba diteliti di lab kandungannya apa saja. Kita khawatiran kandungan mikronya yang dominan, jika hasil lab nya aman, ya silakan aja dikonsumsi," ujar Tisna Umaran.

4. Phlebopus marginatus dikenali orang ramai sebagai jamur gam salmon di barat Australia

Jamur Raksasa Tumbuh di Rumah Warga di Cicalengka Kabupaten BandungIDN Times/Aris Darussalam

Berdasarkan data yang dikutip IDN Times dari wikipedia, jamur jenis Phlebopus marginatus ini dikenali orang ramai sebagai cendawan gam salmon di barat Australia dan barangkali adalah jamur daratan terbesar di Australia dengan berat salah satu cendawan yang dikutip di Victoria ialah 29 kilogram.

Pada awalnya, jamur ini dinamakan sebagai Boletus Marginatus pada tahun 1845 malah sebelum ini terkenal dengan nama saintifik Phaeogyroporus portentosus dan Boletus portentosus walaupun cendawan ini jauh sekali tergolong dalam tipikal boletes seperti yang difikirkan sebelum ini.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya