Dayeuh Kolot Banjir Lagi, Warga Beraktivitas Naik Perahu

Ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 2 meter

Kabupaten Bandung, IDN Times - Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Citarum mambuat pemukiman di Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung kembali terendam banjir.

Ketua RW 04 Kampung Bojong Asih Mulyadi mengatakan, banjir kali terjadi dengan ketinggian air yang cukup beragam. "Kadangkala di depan itu, di pertigaan waktu awal air datang ada 70 sentimeter, terus ketengah bisa mencapai 100 sentimeter hingga 2 meter" kata Asih, ketika ditemui IDN Times, Selasa (19/4/2022).

1. Sejumlah masyarakat terpaksa menggunakan perahu untuk beraktivitas

Dayeuh Kolot Banjir Lagi, Warga Beraktivitas Naik PerahuIDN Times/Aris Darussalam

Berdasarkan pantauan IDN Times, akibat kembali banjirnya Kampung Bojong Asih dengan kedalaman yang membuat akses jalan terputus, masyarakat pun harus menggunakan perahu ketika akan pergi dan kembali menuju rumahnya.

Meski demikian, ada sejumlah warga lain yang memilih untuk diam dan tinggal di atap rumahnya. 

2. Dari malam kemarin air sudah meluap ke pemukiman

Dayeuh Kolot Banjir Lagi, Warga Beraktivitas Naik PerahuIDN Times/Aris Darussalam

Sementara itu, Ayi Sopandi (52 tahun) salah satu warga setempat mengatakan, air dari Sungai Citarum kembali meluap ke pemukiman warga pada Senin (18/4/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

"Kemarin seharian hujan terus sampai malam, belum juga hujan di kota. Jadi pasti ke sini banjir, sehingga pas sebelum sahur air ketinggiannya terus bertambah" kata Ayi. Daya serap Kota Bandung yang tak optimal, membuat air hujan jatuh ke sungai yang mengalir ke dataran rendah seperti Dayeuh Kolot.

3. Warga mengeluhkan pembangunan retensi dan polder yang belum terasa manfaatnya

Dayeuh Kolot Banjir Lagi, Warga Beraktivitas Naik PerahuIDN Times/Aris Darussalam

Ia pun menuturkan, pembangunan kolam retensi di daerah Andir, Kota Bandung, dan polder yang tengah berjalan belum sepenuhnya dapat mengatasi banjir. Buktinya, kata Ayi, banjir masih kerap terjadi dengan kedalaman yang tetap sama dari tahun ke tahun.

"Berasa belum ngaruh sih. Harusnya ada pompa air sama kolam retensi juga di sini, kalau (wilayah) Andir sekarang kan sudah mendingan" tutur Ayi.

Oleh karena itu ia berharap agar pemerintah lebih serius menangani banjir di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Air Meluap dari Sungai Cikapundung Kolot, 500 Rumah Warga Terendam

Baca Juga: Bandung Lautan Api di Balik Lirik Lagu Halo-Halo Bandung

Baca Juga: Ada 22 Titik Banjir di Serang, Wali Kota: Pertama Kali Banjir 5 Meter 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya