Bupati Bandung Nilai Kebijakan PTM Perlu Pertimbangan Secara Matang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Bandung, IDN Times - Pemerintah telah menyetujui pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilakukan secara bertahap mulai Juli 2021, mendatang. Namun, kebijakan ini masih menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menilai kebijakan terkait pembelajaran tatap muka tersebut, mesti dipertimbangkan secara matang mengingat masih adanya peningkatan kasus COVID-19.
"Saya akan evaluasi nanti pada waktu awal bulan Juni, berapa kesiapan sekolah yang siap nanti untuk tatap muka," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna saat ditemui IDN Times di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Senin, (31/5/2021).
1. Pembelajaran online dinilai kurang efektif
Dadang menilai, pembelajaran secara online atau dalam jaringan kurang efektif. Selain itu, secara psikologis dapat mempengaruhi mental anak dalam pergaulan antar murid dan guru.
"Karena belajar tatap muka lebih efektif dibanding dengan belajar daring. Kenapa? Karena ada gestur gestur pendidik yang bisa dilakukan dan ditiru oleh anak anak kita," ujar Dadang.
2. Secara umum sekolah sudah siap melakukan PTM
Selain itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna pun mengaku bahwa sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung secara umum telah siap untuk melakukan PTM sesuai penerapan protokol kesehatan.
"Salah satunya seperti di Madrasah Aliyah Sekolah Cinta Ilmu di Kecamatan Baleendah, telah menyediakan tes rapid antigen bagi siswanya yang akan masuk sekolah," kata Dadang Supriatna
3. Pembatasan jumlah siswa dalam kelas dilakukan sejak PPDB
Sementara Kepala Madrasah Aliyah Sekolah Cinta Ilmu Heni Herlina, mengaku pembatasan jumlah siswa sudah dilakukan sejak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Di mana hanya sekitar 50 persen dari kapasitas jumlah siswa dalam satu kelas yang akan diterima.
"Bahkan pembatasan siswa sudah kami lakukan sejak pendaftaran, yakni hanya menerima 50% dari kapasitas kelas," ujar Heni.
4. Pembelajaran tatap muka tidak perlu dilakukan secara langsung
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, pembelajaran dimasa pandemi bisa dilakukan secara kombinasi, yautu antara pembelajaran luar jaringan dan dalam jaringan.
"Pola pembelajarannya, bisa menggunakan pola kombinasi yaitu antara daring dan luring. Jadi tidak langsung tatap muka, sebagian tatap muka sebagian tetap pembelajaran jarak jauh," katanya
Baca Juga: Pemkot Bandung Pastikan Tak Semua Sekolah Boleh Gelar PTM Terbatas