Respons Bupati Majalengka Daerahnya Jadi Kandidat Ibu Kota Baru Jabar

"Jangan sampai ada kata-kata lari dari masalah"

Majalengka, IDN Times – Kabupaten Majalengka disebut-sebut menjadi salah satu wilayah yang bakal menjadi kandidat ibu kota baru Provinsi Jawa Barat oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Entah karena latah atau memang sudah dikonsep jauh-jauh hari, wacana tersebut mendapat komentar beragam, termasuk Bupati Majalengka Karna Sobahi.

Apa saja tanggapannya terkait rencana tersebut? yuk simak penuturan IDN Times berikut.

Baca Juga: Pemprov Jabar Bakal Pindahkan Ibu Kota, Ini Jawaban Wali Kota Bandung

1. Pemindahan ibu kota Jabar kebutuhan mendesak

Respons Bupati Majalengka Daerahnya Jadi Kandidat Ibu Kota Baru JabarDok. Diding Bajuri

Akademisi Universitas Majalengka, Dr H Diding Bajuri MSi mengatakan, pemindahan ibu kota provinsi bukan sekedar mengikuti trend rencana pemindahan ibu kota negara, namun benar-benar merupakan kebutuhan yang mendesak (urgent) dengan alasan yang komprehensif dan multi faktor. 

Di sisi lain, andai wacana pemindahan ibu kota provinsi itu mendesak dan mendapat persetujuan legislatif serta komponen dan elemen masyarakat Jawa Barat,  maka penentuan calon ibu kota baru pun harus berdasarkan hasil kajian yang serius,  serta multi dimensi,  bukan semata mata didasarkan pada posisi geografis, demografis serta topografis.

“Namun lebih dari itu perlu mempertimbangkan aspek lain, diantaranya daya dukung anggaran pemindahan dan pembangunan sarana prasarana ibu kota provinsi serta aksesibilitas   transportasi dan komunikasinya (darat, laut,  udara),” ujarnya, Jumat (30/8).

Sehingga dapat menunjang pada kelancaran tata kerja dan tata hubungan ibu kota provinsi dengan seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Pemprov Jabar Bakal Ikut Pindahkan Ibu Kota, Ini 3 Pilihan Daerahnya

2. Kertajati sudah penuh

Respons Bupati Majalengka Daerahnya Jadi Kandidat Ibu Kota Baru JabarIDN Times/Andra Adyatama

Bupati Majalengka, Karna Sobahi menanggapi wacana Pemerintah Provinsi untuk lakukan pemindahan  ibu kota Jawa Barat ke tiga wilayah pilihan, yakni Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban), Walini Cikalongwetan, dan Tegalluar Kabupaten Bandung.

Menurutnya, kalau dilihat dari rencana tete ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR) untuk Kertajati sudah penuh, sehingga untuk wacana pemindahan Ibu kota Jawa Barat itu tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi, menurutnya, perpindahan itu menyangkut ke beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya fasilitas daya dukung, personalita individu pegawai yang menjadi perdebatan panjang.

"Tidak mudah pegawai-pegawai dipindahkan, mengarahkan eksodus-eksodus ke sana, haru menyiapkan rumah, gaji dan lain-lainnya. Intinya harus diperhatikan dulu persoalan-persoalan itu," ujarnya.

3. Apa alasan pemindahan ibu kota Jabar

Respons Bupati Majalengka Daerahnya Jadi Kandidat Ibu Kota Baru JabarIDN Times/Andra Adyatama

Karna sobahi juga mempertanyakan hal apa yang menjadi faktor bahwa Ibu kota bakal dipindahkan. Setidaknya, kepala daerah harus mengetahui apalagi Majalengka menjadi salah satu daerah yang menjadi kandidat ibu kota baru Provinsi Jabar. 

"Saya harus tau, makanya nanti saya harus ngobrol terlebih dahulu dengan Ridwan Kamil, jangan sampai ada kata-kata seperti ini 'lari dari masalah'," ujarnya.

4. Pindah ibu kota sama dengan pindah masalah

Respons Bupati Majalengka Daerahnya Jadi Kandidat Ibu Kota Baru Jabargoogle

Karna Sobahi menambahkan, jika memang Ibu kota nantinya bakal dipindahkan hanya akan menjadi memindahkan masalah.

Dirinya juga menyebut, Bandara Kertajati akan menjadi keunggulan dari Majalengka yang menjadi salah satu daerah kandidat ditujunya Ibu kota yang baru.

"Tapi meski begitu, ruangnya ada tidak, soalnya di RT RW ruangnya itu sudah padat. Namun, saya tetap mendukung dan membolehkan jika memang Ibukota Jabar akan dipindahkan ke Majalengka," kata Karna.

Baca Juga: Soal Ibu Kota Jabar, PDIP: Ridwan Kamil Jangan Cuma Ikut-ikutan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya