BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi Melelahkan

Bagaimana upaya Pemkab Majalengka menyambut wisatawan

Majalengka, IDN Times – Sejak Senin(1/7), 12 rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung resmi dialihkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka.

Upaya itu telah disusun secara matang oleh pemerintah untuk mengaktifkan kembali bandara BIJB Kertajati yang sempat sepi penumpang. Namun, 4 hari jelang pengaktifan kembali penerbangan di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, penumpang dan warga masih banyak mengeluhkan mengenai kekurangan fasilitas penunjang.

Minimnya fasilitas penunjang tersebut membuat perjalanan menuju Bandara BIJB Kertajati menjadi melelahkan. Meskipun, akses yang dilalui dari Bandung menuju BIJB sudah menggunakan jalan tol dengan lama perjalanan hampir 3 jam.

Melihat kondisi tersebut secara otomatis, setiap calon penumpang minimal harus menyiapkan waktu 5 jam sebelum jadwal penerbangan.

Namun, Pemerintah Kabupaten Majalengka terus berupaya membuat para calon penumpang dan wisatawan yang masuk bisa tetap betah. Bagaimana upaya yang dilakukan, simak penjelasan dibawah ini.

1. Penumpang masih enggan singgah

BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi MelelahkanIDN Times/Andra Adyatama

Menurut salah seorang penumpang asal Bandung, Umar mengatakan, dirinya hendak berangkat ke Pontianak pukul 21.00 menggunakan salah satu maskapai penerbangan di Bandara Kertajati.

Namun kendala yang dihadapi, calon penumpang harus berada di Bandara minimal 5 jam sebelum keberangkatan. Hal itu mengingat waktu tempuh dari rumahnya di Bandung menuju Majalengka memakan waktu 3 jam itu pun melalui tol Cipali.

Selain itu, menurut Umar, tidak adanya hotel di sekitar Bandara juga menjadi kendala. Untuk bisa bermalam di sekitar Bandara calon penumpang harus menginap di hotel terdekat yaitu di pusat kota, jarak tempuh jika menggunakan kendaraan pribadi memakan waktu kurang lebih 30 menit.

“Jelas ini perlu sarana pendukung seperti hotel dan lainnya yang terjangkau dari Bandara. Semoga saja konsep Aero City bisa terwujud dalam waktu dekat. Kalau begini terus Saya rasa calon penumpang repot,” ujarnya ketika ditemui, Rabu (3/7).

2. Sambutan Masyarakat sekitar beragam

BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi MelelahkanIDN Times/Andra Adyatama

Sementara masyarakat yang tinggal di sekitar bandara menanggapi beragam dengan makin ramainya bandara kertajati. Menurut Asep Supriatna warga Kertajati mengaku senang sekaligus prihatin dengan kondisi seperti ini.

Sebab, disatu sisi hal ini memberi dampak positif namun di sisi lain tetap saja masyarakat tidak bisa menikmati manfaat langsung dari hadirnya Bandara. Asep menuturkan, untuk saat ini, calon penumpang hanya sekedar lewat tanpa singgah di wilayah Kertajati. Alasannya karena memang belum tersedia fasilitas penunjang seperti hotel dan pusat perbelanjaan.

Kondisi itu, diperparah dengan masih ada sekitar 125 kepala keluarga yang lahannya yang dulu dipakai pembangunan bandara belum mendapat ganti rugi dari pihak Bandara.

“Kami tidak bisa memilih dan berbuat banyak, selain menyekolahkan anak-anak kami dengan harapan ketika perekonomian nanti mulai menggeliat, anak-anak kami bisa mencari penghidupan yang layak di wilayah ini,” ujarnya.

3. Upaya pemkab menyambut BIJB

BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi MelelahkanIDN Times/Andra Adyatama

Pemkab Majalengka tidak tinggal diam dengan kondisi seperti ini, berbagai upaya dilakukan untuk menarik wisatawan dan penumpang agar hanya tidak sekedar mampir di BIJB namun bisa melakukan perputaran ekonomi di Majalengka.

Selain dengan terus memperbaiki infrastruktur dan promosi tempat wisata, pemkab juga menggelar berbagai pelatihan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Penyediaan Akomodasi dalam menyambut beroperasinya Bandara Kertajati.

"Sebagai langkah awal kami dengan para pelaku usaha dalam menyambut kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Majalengka ini," tutur Kepala Bidang Pengelolaan Industri Pariwisata Dispardub Majalengka, Momon Rukmana.

Diklat inipun sebagai upaya dalam memulainya pertumbuhan berbagai jenis bisnis dan usaha di Kabupaten Majalengka.

"Kita juga membina agar kedepan pelaku bisnis/usaha jasa penyedia akomodasi bisa memberikan pelayanan yang terbaik," jelasnya.

Adapun peserta kegiatan ini berasal dari 25 orang dari usaha jasa Penyedia Akomodasi yang terdiri Hotel, Penginapan, Wisma, Villa, dan Homestay yang ada di Kabupaten Majalengka. 

4. Pemkab Majalengka anggarakan Rp200 miliar untuk penyertaan modal BIJB

BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi MelelahkanIDN Times/Andra Adyatama

Sebelumnya, Bupati Majalengka Karna sobahi mengatakan, pemkab Majalengka menyediakan dana Rp200 Miliar untuk penyertaan modal di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Dana tersebut dianggarkan secara bertahap dari APBD Majalengka, untuk tahun sekarang kata Karna dianggarkan Rp30 milyar. Nantinya kalau BIJB sudah stabil Pemkab akan menyertakan modal karena memang BIJB sudah memberi kavling untuk Majalengka.

“Kita anggarkan bertahap nanti kalau sudah stabil kita sertakan modal di BIJB,” tandasnya.

Selain untuk BIJB, Pemkab Majalengka juga mengalokasikan penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah kepada perusahaan daerah air minum (PDAM) sebesar Rp1 milyar. Sebab nantinya untuk kebutuhan air di BIJB juga akan disuplai oleh PDAM Majalengka.

5. Pengusaha sambut baik wacana integrasi BIJB dan PT DI

BIJB Kertajati Aktif, Perjalanan Menuju Bandara Jadi MelelahkanIDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua Apindo Majalengka H Irwan Suryanto menyambut baik terkait akan hadirnya PT DI (Dirgantara Indonesia) yang akan terintegrasi dengan BIJB.

Pengusaha Bola asal Majalengka ini mengatakan, pindahnya perusahaan tersebut akan menghadirkan berbagai proyek infrastruktur, mulai dari pembangunan sampai mulainya beroprasi pabrik pesawat hingga kebutuhan-kebutuhan lain sebagai penunjangnya.

Jauh sebelum ada wacana dari pemerintah, Dia mengaku pernah bertemu dengan Ilham Akbar Habibi Direktur Ilthabi Rekatama yang secara khusus tengah menangani perakitan  pesawat R-80. Malahan, Kata Dia, sudah berencana membangun perakitannya di Kertajati.

“Perusahaan milik Ilham Habibi juga akan hadir disana. Dia juga menginformasikan ada perusahaan dari China yang bergerak dibidang perawatan dan maintance pesawat yang berminat mendirikan hanggarnya di dekat BIJB,” ujarnya.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, Tadinya, perusahaan tersebut akan dibangun di Singapura, Namun terkendala ketersediaan lahan dan mahalnya tenaga kerja.

Dia berharap ada Keberpihakan dari pemerintah khususnya Pemda Majalengka kepada pengusaha lokal. Selain itu, lanjut Dia, Peran serta pengusaha lokal dalam wadah Apindo bisa dimulai dengan ikut serta pembangunan infrastruktur jalan, bangunan dan penyediaan material lainnya. “Pemda punya daya tawar terhadap PT DI, sehingga putra daerah bisa diberi peran serta," pintanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya