Antisipasi Gigitan Ular, Dinkes Majalengka Sediakan SABU di Puskesmas

Hingga hari ini, di Majalengka belum ditemukan ular

Majalengka, IDN Times - Ramainya kemunculan ular diberbagai daerah akhir-akhir ini membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU).

Ketersediaan SABU tersebut sudah disiapkan di berbagai puskesmas yang tersebar di Kabupaten Majalengka. Hal itu sebagai upaya pencegahan yang dilakukan oleh dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.

1. Serum bisa tahan racun hingga 8 jam

Antisipasi Gigitan Ular, Dinkes Majalengka Sediakan SABU di Puskesmasmerdeka.com

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Majalengka, Alimuddin mengatakan, sudah menyebar SABU ke seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu (Pustu) di seluruh wilayah Majalengka.

“Kasus maraknya ular, kita antisipasi kalau ular itu dianggap ular berbisa, Dinas Kesehatan mengantisipasi menyediakan Serum Anti Bisa Ular," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Alimudin, Kamis (19/12).

Menurut Alimudin, hal itu sebagai upaya antisipasi barangkali ada masyarakat di Kabupaten Majalengka menjadi korban gigitan ular berbisa. Nantinya, kata dia, SABU yang disuntikkan dapat bekerja efektif dalam kurun waktu delapan jam.

"InsyaAllah efektif untuk yang terkena bisa kurang dari 8 jam," ujarnya.

2. Korban disarankan menghindari aktifitas berlebih

Antisipasi Gigitan Ular, Dinkes Majalengka Sediakan SABU di Puskesmaspexels.com/Pixabay

Alimudin menjelaskan, jika memang ada warga yang menjadi gigitan ular berbisa, hak yang dilakukan dalam pertolongan pertama yaitu menghindari aktivitas berlebih. Setelah itu, harus segera dibawa ke rumah sakit.

"Jangan terlalu banyak gerak, karena akan membuat racun ular itu menyebar. Contoh, terkena gigitan di tangan, buat sebuah gagangan untuk mengikat tangan tersebut agar tidak banyak bergerak agar mengurangi gerakan yang berlebihan," katanya.

Baca Juga: RSS Indonesia Ungkap Penyebab Banyak Ular Muncul di Musim Penghujan

3. Majalengka belum ada laporan temuan korban ular berbisa

Antisipasi Gigitan Ular, Dinkes Majalengka Sediakan SABU di PuskesmasKorban dugaan keracunan mendapat perawatan medis (dok BPBD Asahan)

Sementara itu, Alimudin juga menyampaikan, hingga hari ini temuan ular yang marak beredar di berbagai daerah di Indonesia belum terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar selalu membersihkan lingkungan agar terhindar dari serangan ular.

"Ya dibersihkan lingkungannya, jangan sampai kotor dan menimbulkan kedatangan si ular," pungkasnya.

4. Musim hujan, populasi ular meningkat

Antisipasi Gigitan Ular, Dinkes Majalengka Sediakan SABU di PuskesmasSebanyak 30 cangkang telur ular kobra yang sudah menetas ditemukan di Perumahan Springville Residence, Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12). (Istimewa)

Sebelumnya, Ketua Yayasan Rumah Singgah Satwa (RSS) Indonesia, Wawan Suhermawan mengatakan, musim penghujan merupakan masa di mana ular bereproduksi.

Bahkan menurut Wawan, pada musim penghujan tahun ini, pihaknya memperkirakan sekitar 50 persen ular tersebut bayak menetas dan berkembang biak, dibanding tahun-tahun kemarin.

"Hal ini, juga sekaligus kami menduga lantaran pemangsa alaminya nyaris langka. Salah satunya, pemangsa telur ular, seperti Musang atau juga Garangan Jawa (Herpestes javanicus) yang telah bayak diburu warga," kata Wawan.

Wawan menambahkan, jika banyak ular ditemukan di suatu lokasi, kemungkinan tempat tersebut merupakan habitatnya. Selain itu, bisa juga area kemunculan ular tersebut merupakan tempat hewan berbisa tersebut mencari makan.

"Saat inikan lagi musim penghujan, jadi sekarang ular lagi musim kawin dan lagi musim menetas. Sehingga anak-anak ular juga, disamping mencari makanan seperti tikus, juga mencari ke tempat-tempat yang hangat. Seperti rumah maupun gundukan-gundukan barang bekas," ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya