Ulang Sejarah Kemenangan, Kader Golkar Harus Solid di Pemilu 2024
Ketua Golkar Jabar Kang Ace isi materi dikpol untuk kader
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sejarah Golkar selalu berbicara tentang kemenangan, bahkan partai bergambar pohon beringin ini senantiasa mendapatkan kemenangan dengan prosentase perolehan suara di atas 60 persen sehingga memposisikan Golkar sebagai kekuatan politik Single Majority di zamannya.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, atau biasa disapa Kang Ace pada Pendidikan Politik (Dikpol) dan Peningkatan Kapasitas Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di Hotel Lembang Asri, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/8/2023).
“Pada Pemilu 1987 dan Pemilu 1992, Golkar bahkan menang di atas 70 persen,” kata Kang Ace dihadapan para peserta yang hadir.
1. Sejak 1971-1997 Golkar selalu berada di posisi menang
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menjelaskan, sejarah telah mencatat sejak Pemilu 1971 dan setelah Pemilu 1977 yakni Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992 hingga 1997 dengan kontestan Pemilu terdiri dari PPP, GOLKAR, dan PDI, sebagaimana diatur di dalam UU No. 3 Tahun 1975 tentang Parpol dan Golkar waktu itu, Golkar selalu berada pada posisi menang.
Kang Ace kemudian memaparkan pada Pemilu 1971 Goljar menang 62,82% atau 236 kursi, Pemilu 1977 (62,11%) atau 232 kursi, Pemilu 1982 (64,43%) 242 kursi, Pemilu 1987 (73,16%) 299 kursi, Pemilu 1992 (68,10%) 282 kursi dan Pemilu 1997 (74,51%) atau sebanyak 325 kursi.
“Selanjutnya pada era lreformasi di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie yang mendorong terbentuknya UU Bidang Politik, di mana dalam rangka pemilu, menurut UU terkait peserta pemilu adalah partai politik. Maka pada saat itu Partai Golkar dideklarasikan pada 7 Maret 1999 sedangkan Pemilu 1999 dilakukan pada bulan April 1999,” ungkap Kang Ace.
Saat itu, kata dia, deklarasi Partai Golkar dilakukan melalui rapat terbuka di Gelora Bung Karno, dihadiri oleh sekitar 150 ribu peserta. “Pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh 22,44% suara atau 120 kursi di DPR. Pemilu 2004 Golkar berhasil memperoleh 21,58% atau 128 kursi atau naik 8 kursi,” sambungnya.