BDD dan IDX Mobile Berbagi Strategi Financial Bersama Kreator Bandung
Industri kreatif perlu belajar manajemen keuangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Industri kreatif di Kota Bandung mengalami perkembangan yang cukup pesat. bahkan kreativitas telah menjadi tulang punggung ekonomi warga Kota Bandung selama bertahun-tahun.
Hingga akhirnya lahirnya para kreator muda yang sukses dalam membangun lini bisnis di industri kreatif. Atas dasar itulah, Boleh Dicoba Digital (BDD) membuka sebuah wadah sharing atau workshop guna memaksimalkan eksistensi para kreator muda. Terlebih dalam urusan manajemen keuangan, karena tidak sedikit bisnis industri kreatif harus gulung tikar akibat dari performa manajemen keuangan yang tidak baik dan kurang optimal.
BDD berkolaborasi dengan IDX mobile mengundang para kreator Bandung untuk memperkaya pengetahuan Finansial di NgIDX dengan tema “Freedom Through Finance” di kawasan Dago, Kota Bandung. Dengan menghadirkan tiga narasumber yang kompeten dibidangnya yaitu Rina Renaldi selaku Financial Trainer, Anggia Bonyta selaku Entrepreneur dan Content Creator dan Dimas Adhikoro selaku IDX Layanan Data.
“Acara ini kami harapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan mempermudah dalam membantu para kreator, baik untuk diri sendiri maupun untuk menjelaskan bagaimana pentingnya manajemen keuangan para pebisnis muda,” ungkap Yuricho Billy selaku Head of Community Development Boleh Dicoba Digital (BDD).
1. Industri kreatif perlu belajar manajemen keuangan untuk bangkit
Disamping itu, lanjutnya, acara tersebut juga dihadirkan sebagai upaya menjaga dan memberikan ilmu serta informasi berharga, seperti tentang keuangan, investasi, dan serba-serbi finansial lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Rina Renaldi menyampaikan, bagaimana pentingnya para pelaku industri kreatif untuk memahami manajemen keuangan. “Salah satunya yaitu para pelaku industri kreatif harus memiliki dana darurat. Apalagi, para pelaku usaha tidak mempunyai penghasilan tetap, berbeda dengan pegawai,” tuturnya.
Rina mencontohkan, pada saat pandemi Covid-19 banyak para pelaku industri kreatif mengalami bangkrut karena tidak memiliki dana darurat. Yang akhirnya, ungkap Rina, tidak sedikit terjerat hutang kartu kredit atau pinjaman online (pinjol).
“Banyak yang tidak memiliki dana darurat dan akhirnya terjebak oleh hutang dan itu sangat bahaya serta berdampak pada bangkrutnya usaha yang telah dibangun dengan susah payah,” paparnya.