TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Loyalis Jokowi Semakin Solid Dukung Prabowo

Loyalis Jokowi tidak nyaman dalam lingkungan koalisi Ganjar

Peneliti Senior Polstat Apna Permana. (dok. Polstat)

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka tentang calon presiden (capres) enam bulan jelang Pemilu 2024. Salah satu temuan menarik dari survei Polstat kali ini adalah bahwa basis massa Presiden Jokowi semakin solid menjatuhkan pilihannya kepada pada Prabowo Subianto. 

"Semakin besarnya arus migrasi pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 untuk mendukung Menteri Pertahanan RI, itu salah satunya disebabkan oleh ketidaknyamanan mereka berada dalam koalisi pendukung Ganjar yang dipimpin PDI Perjuangan," kata Peneliti Senior Polstat Indonesia Apna Permana dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (9/8/2023).

1. Ada 46 persen pendukung Jokowi yang nyatakan pilih Prabowo

Presiden Jokowi tinjau panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah bareng Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (9/3/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Berdasarkan hasil survei Polstat Indonesia, dukungan terhadap Prabowo Subianto dari basis massa atau pemilih Jokowi terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Pada survei bulan Februari 2023 pemilih Jokowi yang mengaku akan memilih Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang baru di angka 38,9 persen. 

"Pada survei bulan Mei 2023 telah meningkat menjadi 43,5 persen. Dan pada survei Polstat Indonesia bulan Agustus 2023 kali ini meningkat lagi menjadi 46,2 persen," kata Apna

2. Loyalis Jokowi tidak nyaman dalam lingkungan koalisi Ganjar

Ganjar Pranowo Ganjar didampingi Ketua Panitia Safari Politik Ganjar Pranowo ke Sumut, Paul Baja M Siahaan meresmikan rumah pemenangan di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain faktor 'Jokowi Effect', yakni publik menangkap semakin kuatnya sinyal endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo, arus migrasi loyalis Jokowi juga dipicu oleh ketidaknyamanan mereka berada dalam koalisi pendukung Ganjar yang dipimpin oleh PDI Perjuangan. 

Sikap elit politik PDI Perjuangan, terutama Megawati yang cenderung konservatif dan paternalistik, lanjut Apna, membuat kondisi tidak nyaman dari elemen-elemen pendukung Ganjar. 

"Sikap yang disampaikan sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lama ini tampaknya mewakili perasaan dari unsur-unsur pendukung Ganjar lainnya," jelas dia.

Di samping mendapatkan insentif elektoral dari elemen-elemen basis massa Jokowi, Prabowo Subianto juga memperoleh bonus dukungan dari sebagian loyalis PDI Perjuangan yang tampaknya mulai gerah dengan gaya kepemimpinan Megawati yang kaku, konservatif, dan kurang egaliter.

"Berdasarkan hasil survei Polstat Indonesia persentase pemilih PDI Perjuangan yang mengaku akan memilih Prabowo pada Pilpres 2024 nanti lambat tapi pasti terus meningkat," kata dia.

"Pada survei bulan Februari 2023 baru 31,2 persen pemilih PDI Perjuangan yang mengaku mendukung Prabowo. Pada survei bulan Mei 2023 telah meningkat menjadi 34,6 persen dan pada survei Polstat Indonesia bulan Agustus 2023 kali ini meningkat lagi menjadi 38,8 persen," tutur Apna. 

Baca Juga: Silaturahmi dengan Relawan Prabowo, Projo Yakin Jokowi Dukung Prabowo

Berita Terkini Lainnya