TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Manfaatkan Jasa Joki Skipsi-Tesis Demi Lulus Tepat Waktu 

Halalkah menggunakan joki untuk selesaikan kuliah?

Ilustrasi mahasiswa merayakan graduation (pexel.com/olia danilevich)

Bandung, IDN Times - Joki pengerjaan tugas akhir kuliah khususnya skripsi dan tesis sedang marak diperbincangkan. Penggunaan jasa ini makin dianggap lumrah padahal dampaknya buruk pada dunia pendidikan di dalam negeri.

Lantas apa yang membuat para mahasiswa rela mengeluarkan uang berjuta-juta untuk bisa menuntaskan tugas ini tanpa mengerjakannya? IDN Times berbincang dengan beberapa alumni kampus di Bandung mengenai alasan mereka memanfaatkan jasa joki agar bisa lulus tepat waktu.

1. Berkutat dengan pekerjaan jadi tak bisa fokus garap tugas

Salah satu yang sempat memanfaatkan jasa ini adalah MF. Lulusan salah satu kampus swasta di Kota Bandung ini memanfaatkan jasa joki skripsi karena pusing ketika harus mengerjakannya sendiri.

Sebagai orang yang sudah bekerja ketika berkuliah, MF tak punya waktu banyak untuk berpikir menyelesaikan tugas akhir. Apalagi pihak kampus meminta para mahasiswanya untuk segera menyelesaikan tugas tersebut.

"Jadi waktu itu kampus lagi butuh minimal mahasiswa bisa lulus sidang agar bisa menggelar wisuda. Nah saya coba ambil ini biar sidangnya gak susah," kata MF, Rabu (31/7/2024).

2. Kampus tak mempersulit mahasiswa untuk lulus

Dalam pengerjaan skripsi ini MF hanya memberikan uang sekitar dua juta untuk dua bulan pengerjaan skripsinya mulai dari Bab1 sampai akhir. Dia hanya tahu menerima beres bab per bab untuk kemudian diajukan pada pembimbing agar bisa segera disidangkan.

Menurutnya, penyidang di kampus tempatnya berkuliah ketika melakukan sidang skripsi pun tidak mempersulit. MF hanya mengingat inti-inti dari setiap bab ketika sidang, walaupun ada kerugiaan dari penyidang tapi itu tak jadi soal.

"Mungkin mereka juga curiga, tapi kan tahu penyidang kalau saya juga kerja jadi ga akan sempat kalau semua dikerjakan sendiri," ungkapnya.

Hal sedana disampaikan UB, lulusan kampus swasta lainnya di Kota Bandung. Memanfaatkan joki menjadi hal yang harus dilakukan karena kesibukanya dalam pekerjaan.

Untuk mempermudah pengerjaan, dia pun tidak meminta judul peneitian yang sulit kepada joki. Sehingga, tugas yang dikerjakan tidak lebih dari tiga bulan pengerjaannya.

"Saya kerja ya susah kan gak fokus tugas lah. Yaudah mending bayar Rp3 juta terus saya pelajari skripsinya. Beres deh," ungkap UB.

Berita Terkini Lainnya