Ini Analisis Badan Geologi Ihwal Pergerakan Tanah di Bandung Barat
Waspada pergerakan tanah di musim hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Geologi telah melakukan pengecekan penurunan tanah yang terjadi di Kampung Cigombong, RT 4 RW 13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (29/2/2024).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Geologi, M. Wafid mengatakan, setelah melakukan analisa, lokasi terjadinya bencana berada di wilayah perbukitan dengan kontur bergelombang dan tingkat kemiringan yang curam, di mana lokasi kejadian ada pada ketinggian 990 mdpl. Kemudian, terungkap pula bahwa daerah terjadinya bencana tersusun dari berbagai material.
"Daerah bencana tersusun oleh Formasi Cimandiri (Tmc) yang terdiri dari perselingan batu lempung, batu lanau dan batu pasir, setempat gampingan dan setempat meliputi endapan lahar yang tersusun dari tuf, breksi andesit, dan breksi tuf," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Jumat (1/3/2024).
1. Zona ini memang berpotensi tinggi alami pergerakan tanah
Lalu, berdasarkan peta prakiraan bencana pergerakan tanah yang dirilis Badan Geologi, Kecamatan Rongga masuk ke dalam zona yang berpotensi terjadi gerakan tanah menengah hingga tinggi. Pergerakan tanah dapat terjadi bila hujan sedang mengguyur dengan intensitas tinggi.
"Artinya, daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ucap dia.
Dengan demikian, didasarkan analisis yang dilakukan, terdapat sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya bencana pergerakan tanah yakni lereng yang curam, kondisi tanah yang labil, hingga curah hujan tinggi yang mengguyur di sekitar lokasi bencana.
"Bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir," papar dia.