TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bey Pastikan Warga yang Rumahnya Terdampak Gempa Dapat Uang Kompensasi

Nominalnya dari Rp16 juta hingga Rp60 juta 

Penjabat Gubernur Jabar Bey Macmhudin. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah daerah masih melakukan pemetaan jumlah korban dan bangunan yang terdampak gempa di kawasan Bandung dan Garut. Gempa berkekuatan magnitudo 5.0 merusakan lebih dari 4.000 rumah di kedua daerah tersebut.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, assesment sedang dilakukan oleh tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Nantinya, setiap warga yang alami kerusakan bangunannya bisa mendapatkan bantuan. Untuk rumah yang rusak ringan akan dapat Rp16 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak berat Rp60 juta.

Sementara dari pemerintah provinsi bantuan terus disalurkan baik makanan dan kebutuhan harian lainnya. Yang terpenting sekarang jangan sampai warga terlantar dan tidak mendapatkan bantuan sementara.

"Nanti juga akan diberi uang sewa rumah Rp500 ribu selama enam buan agar mereka bisa tinggal di rumah sementara dan tidak jadi beban saat ikut ke keluarga yang ditinggali," kata Bey ditemui di Gedung Sate, Jumat (20/9/2024).

Terkait anggaran dari Pemprov untuk bantuan tidak terduga (BTT), Dia menyebut bahwa dana ini belum akan dikeluarkan karena sekarang semua masih diurus pemerintah pusat.

1. Pembangunan rumah terdampak diharap tak lebih dari enam bulan

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bantuan ini akan diberikan berdasarkan jenis kerusakan yang dialami para korban terdampak. Besarannya dipastikan berbeda-beda, tidak akan disama-ratakan semuanya.

"Setelah bersih (puing-puing), rumah yang rusak berat dibangun kembali, rumahnya rusak berat dapat rumah baru dari pemerintah," ujarnya.

Jendral bintang tiga itu memastikan telah meminta masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan berat hingga harus mengungsi di tenda pengungsian berhari-hari bakal mendapatkan dana tunggu hunian, dengan hitungan per satu Kepala Keluarga (KK).

Meski begitu, Suharyanto berharap agar rumah warga yang terdampak bisa langsung dibenahi dan bisa segera dihuni kembali. Namun, jika dalam waktu enam bulan belum selesai, maka bantuan uang tunggu tetap diberikan.

"Maksimal harapannya selama enam bulan itu rumahnya sudah selesai. Tapi kalau memang belum ya kita lanjut sampai dengan rumahnya betul-betul jadi. Tapi pengalaman pembangunan di tempat-tempat lain enam bulan sudah jadi," katanya.

2. Gempa susulan sudah capai 33 kali

Sebanyak 33 kali gempa bumi dangkal susulan masih terjadi di Kabupaten Bandung, sejak Rabu (18/9/2024) hingga Jumat (20/9/2024). Gempa susulan terbesar tercatat dengan magnitudo 3,5. dan terendah di magnitudo 1,2, di mana hanya ada tiga kali gempa susulan yang dirasakan masyarakat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu, menyatakan bahwa setelah gempa utama dengan magnitudo 5.0 yang terjadi pada Rabu, dan gempa susulan terus berlanjut hingga pagi ini. 

"Gempa susulan hari ini terjadi pukul 03.53 WIB," kata Teguh. 

Dia menjelaskan bahwa pusat gempa utama terletak di kedalaman di bawah 10 kilometer dan berlokasi 25 kilometer tengara Kabupaten Bandung.  Guncangan gempa utama dirasakan hingga ke daerah sekitarnya, termasuk Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Gempa ini juga menyebabkan kerusakan pada ribuan bangunan, termasuk rumah warga, fasilitas kesehatan, dan tempat ibadah. 

Berita Terkini Lainnya