TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangunan Tak Laik, Puluhan Siswa SMP 60 Bandung Belajar di Luar Kelas 

Inikah potret merdeka belajar di Indonesia? 

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Puluhan siswa sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 60 Kota Bandung harus belajar di luar kelas menggunakan terpal. Musababnya, bangunan sekolah yang laik tidak memadai untuk menampung seluruh siswa belajar dengan nyaman sehingga mereka terkadang ikut belajar di bangunan sekolah dasar (SD) yang berdekatan.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono usai melakukan diskusi dengan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dia menuturkan, persoalan di SMPN 60 awalnya bukan hanya terkait ketersediaan bangunan, tapi juga lahan yang sempat sengketa.

"Tapi itu jadi kabar gembira karena dari Pemkot urusan lahan Alhamdulillah sudah selesa dan jadi milik Pemkot Bandung. Sudah menang di pengadilan," kata Iman, Jumat (27/9/2024).

1. Sejak 2018 tidak ada pembangunan gedung

Sementara itu, Kepala Bidang SDN Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang menyebut bahwa keikutsertaan siswa SMP ke bangunan SD memang ada. Meski demikian, dia tidak mempersoalkannya karena yang penting untuk sementara siswa bisa belajar lebih dulu.

"Jadi ikut dulu. Tapi untuk detailnya bisa ke bidang SMP ditanyakan," kata dia.

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Kadis Pendidikan Kota Bandung Tantan menyebut bahwa SMP ini sampai sekarang memang masih menyatu dengan SD saking kurangnya kelas untuk belajar. Alhasil para siswa SMP tersebut belajar di luar dan harus terkendala ketika ada hujan turun.

"Sekolah ini sudah ada sejak 2018 tapi belum ada gedung baru, sedangkan SMP lain yang baru ada sudah punya gedung sendiri," kata dia.

2. Anggaran untuk pembangunan gedung belum bisa turun sekarang

Dia menuturkan Dinas Pendidikan sebenarnya sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan gedung. Namun, dana tersebut tidak bisa turun tahun depan karena persetujuaan APBD di DPRD sudah selesai sehingga paling memungkinkan baru diajukan untuk tahun 2026.

"Kelihatannya Pak Sekda belum setuju di perubahan anggaran 2024, kita sudah berjuang nanti tetap dimasukkan ke anggaran murni 2025 untuk pembeliahan lahan," kata dia.

3. Siswa belajar di bawah pohon pakai terpal

Dari video yang diterima IDN Times, puluhan siswa ini terpaksa belajar di luar ruangan. Mereka ada yang belajar di depan kelas menggunakan terpal, ada juga yang duduk bersila di bawah pohon.

Meski duduk tidak pada tempatnya, para siswa dan guru tetap antusias melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM)

Berita Terkini Lainnya