Axton Salim: Pengentasan Angka Stunting Jadi PR Semua Pihak
Pembelajaran pentingnya pemenuhan nutrisi jadi hal penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) Axton Salim, memiliki konsen untuk pengentasan angka stunting di Indonesia. Ini dilakukan setelah dia menilai bahwa Indonesia seharusnya tidak memiliki angka stunting tinggi di tengah kekayaan alamnya.
Axton menuturkan, awal mula keikutsertaan dalam program pengentasan angka stunting yakni ketika dia berkecimpung dalam program serupa di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2012. Dia bercerita, awalnya tidak mengetahui secara jelas mengenai stunting. Selama ini Axton menilai anak di Indonesia tidak ada stunting.
"Yang saya sering baca itu (stunting) adanya di Afrika, Ethiopia, dan daerah Afrika sana," ujar Axton saat menjadi pembicara di Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020, beberapa waktu lalu.
Dengan melihat kondisi di mana masih banyak anak Indonesia menderita stunting, Axton pun mulai tergerak melakukan berbagai aktivitas dan ikut sejumlah program yang berupaya mengurangi angka tersebut.
1. Seluruh elemen harus bekerja sama
Menurutnya, dari program yang berjalan di NTT, Axton menyebutkan, pengentasan penyakit tersebut tidak bisa dilakukan secara sendiri seperti oleh pemerintah atau pihak swasta semata. Semua pihak harus bersatu dan terlibat bersama karena banyak hal yang harus dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan angka stunting.
"Kita harus kolaborasi multisektoral," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Axton, stunting saat ini masih menjadi momok di Indonesia. Angkanya cukup fantastis. Berdasarkan data termutakhir dari hasil riset studi status gizi balita Indonesia (SSGBI) 2019 mencatat jumlah balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,67 persen.
Artinya, terdapat 6.3 juta dari populasi 23 juta balita di Indonesia yang mengidap masalah stunting. Jumlah yang telah melampaui nilai standar maksimal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita dalam suatu negara.
World Bank pada 2017 melaporkan bahwa Indonesia adalah negara ke-4 di dunia dengan jumlah balita stunting tertinggi. Jumlah stunting (kondisi gagal tumbuh anak balita yang disebabkan oleh malnutrisi kronis) di Indonesia hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan India, Pakistan, dan Nigeria.
Baca Juga: IMS 2020: Axton Salim Ajak Millennial Bantu Kurangi Angka Stunting
Baca Juga: Mendagri: Ada 160 Wilayah Kategori Merah Stunting