TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Produksi Padi Organik Indramayu Meningat 50 Persen di Tahun 2024

Peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya

(Istimewa)

Indramayu, IDN Times - Produksi padi organik di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan di pertengahan tahun 2024. Hal ini diketahui berdasarkan hasil panen raya di lahan seribu hektare yang ada di dua desa di Kabupaten Indramayu.

Dua desa ini yaitu Ujung Pendok Jaya, Ujung Jaya, dan Ujungaris Kecamatan Widasari serta Desa Taman Sari Kecamatan Lelea. Adapun padi organik ini menggunakan pupuk cair dari Kementerian Pertanian RI tanpa bahan Kimia.

Pjs. Bupati Indramayu, Dedi Taufik Kurohman mengapresiasi para petani Indramayu yang berhasil melakukan penanaman padi organik, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian yang signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Dedi yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Jabar itu menilai, kolaborasi antara petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah sangat penting untuk mencapai produktivitas yang optimal.

"Kita patut bersyukur karena potensi alam yang kita miliki sangat besar. Kolaborasi antara lahan, petani, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), dan pemerintah harus terus diperkuat. Sinergitas ini menjadi kunci keberhasilan," ujar Dedi Taufik, melalui keterangan resmi, Rabu (25/9/2024).

1. Panen padi organik merupakan hasil kerja sama

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto menambahkan, panen raya ini merupakan bukti nyata keberhasilan program pertanian seluas seribu hektare yang meningkatkan produksi gabah hingga 13,7 ton/hektare gabah kering pungut dengan varietas padi Ciherang.

"Ini adalah hasil dari bentuk kerja sama antara Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pemerintah Kabupaten Indramayu dan formulator yaitu Aminosan Gold Nutrisi (AGN)," ujar Sugeng.

2. Berharap terus mengalami peningkatan

Menurutnya, angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 50 persen dari hasil tahun sebelumnya yang hanya 8-9 ton/hektare.

"Sejauh ini, hasil produksi padi sudah sebesar 1,1 juta ton. Pemerintah berharap, dapat mencapai target 1,6 hingga 1,7 juta ton pada tahun 2024. Modal utama dalam bertani adalah kebersamaan, kami harus saling bersinergi dengan pemerintah, bukan bersaing," ujarnya.

3. Penggunaan bahan kimia di sektor pertanian bisa diperkecil

Sementara itu, Ketua BSIP Jawa Barat, Rustam Massinai mengatakan, upaya menuju pertanian ramah lingkungan tanpa bahan kimia terus dilakukan.

Saat ini, sudah diperoleh hasil sebesar 6,7 ton dengan campuran kimia, sementara bisa mencapai 9-10 ton menggunakan separuh urea. Ke depannya, ia terus menargetkan 0 prrsen penggunaan bahan kimia.

"Kami berharap ke depannya, penggunaan bahan kimia dapat dihilangkan sepenuhnya. Dengan kebersamaan, kita akan terus maju," ujar Sugeng.

Baca Juga: Daftar Delapan Anggota DPRD Jabar Diganti karena Ikut Pilkada 2024

Baca Juga: Pesan Bey di Masa Kampanye Pilgub Jabar: Jangan Ada Intimidasi

Berita Terkini Lainnya