TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penduduk Bekerja di Jabar Didominasi Lulusan SD, Ini Penyebabnya

Lulusan SMP juga mendominasi

Penjabat Gubernur Jabar Bey Macmhudin. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Penduduk bekerja di Jawa Barat (Jabar) didominasi oleh lulusan SD ke bawah, berbeda jauh dengan lulusan perguruan tinggi. Hal itu diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar di bulan Februari 2023-Februari 2024.

BPS Jabar mencatat ada 35,51 persen penduduk bekerja di Jabar merupakan tamatan dari SD, 18,63 persen SMP, 18,54 persen SMA, 15,51 persen SMK. Sementara, lulusan Universitas hanya 9,15 persen, dan 2,66 prsen merupakan jebolan Diploma I-III.

1. Masih ada stigma negatif di masyarakat

Menanggapi hal ini, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, hal ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya soal adanya stigma di masyarakat yang kini masih mengangap anak lebih penting langsung bekerja, dibandingkan melanjutkan pendidikan.

"Karena itu kan yang bahaya, kalau dibalikkan gak usah sekolah tinggi-tinggi, bukan seperti itu. Tugas kami adalah mencari link and match-nya, industri lakukan itu, kami jajaki MoU dengan industri," ujar Bey di Bandung, Rabu (25/9/2024).

2. Lulusan SMK di Jabar banyak yang langsung kerja

Bey melanjutkan, saat ini jejang pendidikan di Jabar sudah banyak yang menyiapkan ke dunia kerja, salah satunya SMK. Ia mengatakan, ada beberapa sekolah menengah kejuruan yang berhasil membuat produk dan tembus ke pasar luar negeri.

"Saat ini sudah mulai banyak SMK yang menarik, memberi cara bekerja pabrik di SMK. Jadi ada yang menciptakan mi instan, diciptakan di sekolahnya. Itu bahkan sampai eksport ke beberapa negara, itu mie instan Korea, kelas medium," katanya.

3. Pelaku industri harus berikan ruang pada siswa-siswi SMK dan sekolah vokasi

Pemprov Jabar, kata dia, akan meminta para pelaku di industri bisa meningkatkan kembali kerja sama denga SMK, hingga sekolah tinggi vokasi untuk berikan ruang magang agar para lulusannya nanti bisa langsung bekerja.

"Iya kami minta pada industri, khususnya SMK, D3, perguruan tinggi vokasi lebih intens ditingkatkan, jadi mereka sudah siap kerja. Kadang itu industri butuh apa, itu yang jadi masalah utama," katanya.

Bey menambahkan, Pemprov Jabar akan turut membuka sekolah tingkat lanjutan negeri yang baru. Mengingat saat ini ada juga masalah kurangnya sekolah negeri tingkat lanjut di beberapa kecamatan yang ada di Jabar.

"Dominasi di bawah SD, meningkatkan partisipan sekolah gratis, ada lagi masalah karena sekolah kurang SMP-SMA, jadi akan kerja sama dengan desa, memindahkan untuk jadi sekolah terbuka mungkin seperti itu," kata dia.

Baca Juga: KPU Jabar Titip Paslon Pilgub Kampanye dengan Menyenangkan

Baca Juga: Kampanye Pilgub Jabar, Jeje-Ronal Kalim Tahu Daerah Basis Suara Lawan

Berita Terkini Lainnya