TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov Jabar Berhasil Turunan Angka Stunting Empat Persen

Penurunan angka stunting hasil kolaborasi bersama

(Istimewa)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil menyatakan, angka stunting kini mengalami penurunan empat persen, dari jumlah kurang lebih 24,6 persen menjadi 20,2 persen.

Menurutnya, capaian tersebut terjadi karena adanya komitmen yang kuat, inovasi, dan kolaborasi antara provinsi, kabupaten, dan kota. Pada tahun depan, ia berharap, angka stunting bisa turun di angka 14 persen.

"Untuk itu diharapkan sampai akhir tahun ini kita bisa menurunkan stunting menjadi 19,2 persen. Tahun 2024 bisa turun lagi targetnya (prevalensi stunting ) jadi 14 persen. Saya rasa ini tantangan yang sangat luar biasa," ujar Emil, Kamis (20/7/2023).

1. Penurunan angka stunting untuk menciptakan SDM berkualitas

(Istimewa)

Emil menjelaskan, percepatan penanganan stunting dilakukan untuk mendukung Indonesia negara adidaya 2024. Sebab, untuk mencapai langkah tersebut ada tiga syarat. Salah satunya sumber daya manusia yang kompetitif, cerdas dan tangguh.

"Negara maju itu rata-rata SDM-nya berkualitas dan sebagai pemimpin saya menyiapkan konsep itu supaya pada waktunya datang kita akan melahirkan generasi yang kompetitif, cerdas, dan tangguh," ungkapnya.

Dengan adanya tiga syarat itu, Emil menegaskan, urusan stunting menjadi perhatian serius Pemprov Jabar. SDM berkualitas akan terwujud bila bisa menekan angka stunting.

"Harus zero stunting dan sekarang Jabar menuju zero stunting setelah menjadi yang terbaik dalam penanganan penurunan stunting di Pulau Jawa," katanya.

2. Dinkes berikan dukungan program penanganan stunting

(Istimewa)

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani menyatakan dari awal pihak Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan konsisten bahwa penanganan masalah stunting tidak hanya diselesaikan oleh pihak Dinas Kesehatan saja.

Namun, ada strategi konvergensi dalam hal ini menyelesaikan masalah spesifik dan sensitif. "Jadi untuk masalah spesifik diselesaikan oleh kami Dinas Kesehatan, sementara masalah sensitif dilakukan dinas di luar Dinas Kesehatan," katanya.

Dalam strategi percepatan penurunan stunting menurut Vini, terdapat 5 pilar utama, salah satunya peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di pemprov, pemda kabupaten/kota hingga pemerintah desa di Jawa Barat.

"Pentingnya, penguatan regulasi dalam mendukung kebijakan program terkait gizi, pendampingan Puskesmas melalui surveilans gizi hingga peningkatan kapasitas petugas dalam tatalaksana gizi buruk," tutur Vini.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Akan Dinolkan, Stunting Ditekan 14 Persen

Baca Juga: Wagub Jabar Dorong Dukungan CSR untuk Turunkan Stunting

Berita Terkini Lainnya