TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Poster Koalisi Santri di Pilgub Jabar, Isinya PKS, PKB, PPP

Pilgub Jabar masih berdinamika jelang pendaftaran paslon

(Istimewa)

Bandung, IDN Times - Pendaftaran Pilgub Jawa Barat tinggal hitungan hari. Berbagai dinamika mulai terasa, salah satunya muncul poster Poros Koalisi Santri yang berisi tiga partai yakni PKS, PKB dan PPP, dengan menampilkan sepasang tokoh yang akan diusung.

Sepasang tokoh yang akan diusung ini yaitu, bakal calon Gubernur, Haru Suandharu dari PKS dan bakal calon wakilnya, Acep Adang Ruhiyat dari PKB. Poster yang tersebar melalui grup aplikasi WhatsApp itu bertuliskan Harudang (Haru dan Acep Adang), dan ditambahkan kalimat "Santri Mengabdi Menjemput Harapan Baru".

1. PKS pastikan belum ada tokoh yang dapat surat tugas

Menanggapi beredarnya poster itu, Haru Suandharu mengatakan, ia masih belum mendapatkan surat tugas dari partai untuk maju ke Pilgub Jabar. Sementara, untuk Acep Adang sendiri sudah ditugaskan oleh PKB untuk maju Pilgub dengan posisi sebagai Wakil Gubernur.

"Dari PKS belum ada surat tugas untuk pilgub. Kalau dari PKB betul Pak Acep Adang," ujar Haru yang juga ketua DPW PKS Provinsi Jawa Barat.

Meski begitu, Haru memastikan, ia sudah melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai. Dia juga tidak menampik jika semua kemungkinan bisa terjadi termasuk koalisi partai Islam ini.

"Kalau komunikasi politik dengan beberapa parpol terus berjalan dan konstruktif. Saya kira kami masih terus berkomunikasi dan menjajaki semua kemungkinan," katanya.

2. PPP tepis Poros Koalisi Santri

Sementara Plt Sekretaris DPW PPP Jabar, Zaini Shofari mengatakan, partainya masih belum menentukan sikap untuk menghadapi Pilgub Jabar. Dia juga menanggapi santai dan memaklumi soal munculnya poster Poros Santri itu.

"Jadi musimnya jadi wajar semua orang mengekspresikan cara-cara keinginan semua termasuk flyer seperti itu. Kami gak apa-apa silakan saja. Jadi siapapun, mau gimana, kami gak bisa larang-larang," ujar Zaini.

PPP sendiri masih menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dari PKB, dan PKS. Namun, Zaini memastikan partainya masih belum bergabung dengan koalisi manapun.

"Menanggapi hal itu tidak benar kalaupun ada itu mah dari mereka-mereka saja. Adapun komunikasi kami jalani terus temasuk PKB, PKS, by phone juga intensif dengan PKB," jelasnya.

Komunikasi paling intensif sendiri dilakukan bersama dengat PKB. Bahkan, sebelum mengusulkan Acep Adang sebagai Calon Wakil Gubernur, Zaini memastikan PPP sebelumnya sudah berkomunikasi dan mengusulkan untuk Acep diusung di Pilkada.

Menurutnya, PPP saat ini berada di tengah dan belum menentukan apakah akan membuat poros baru atau gabung bersama dengan KIM. Bicara Pilgub Jabar, partai berlambang kakbah ini tidak bisa dianggap enteng, terbukti dengan beberapa kadernya yang berhasil menang di Pilgub.

Seperti Mantan Gubernur Jabar ke 10, Nu'man Abdul Hakim, hungga Uu Ruzhanul Ulum mantan wakil dari Ridwan Kamil di periode 2018-2023. Selain itu, ada pula Deddy Mizwar yang saat itu mendampingi Ahmad Heryawan.

"Segala kemungkinan ada, memungkinkan kami buat poros sendiri atau dengan siapapun kami terbuka untuk bisa bersama," kata Zaini.

3. Acep Adang meminta doa agar segera dapat pasangan

ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)

Terpisah, Acep Adang Ruhiyat tidak dapat mengomentari lebih banyak soal poster Poros Koalisi Santri ini. Dia hanya meminta doa agar dirinya dapat diberikan pasangan untuk Pilgub Jawa Barat yang pendaftarannya akan dilakukan pada 27 Agustus 2024.

"Alhamdulillah, doanya semoga segera dapat pasangan, biar lebih fokus pamberitaannya," ujar kader PKB ini.

Seperti diketahui, peta koalisi di Pilgub Jawa Barat saat ini masih belum terang. Namun, belakangan poros pasangan presiden terpilih, Prabowo-Gibran, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memberikan signal untuk mendukung Dedi Mulyadi maju ke Pilgub Jabar dengan syarat berpasangan dengan kader Golkar.

Sementara Ridwan Kamil yang digadang-gadang akan melanjutkan periode keduanya, justru akan berlaga ke Pilgub Jakarta. Selain itu, Bima Arya yang dijagokan PAN untuk Pilgub Jabar mengundurkan diri lantaran sudah adanya keputusan dari KIM.

Berita Terkini Lainnya